Liputan6.com, Jakarta Menjabat sebagai Vice Chairman Martha Tilaar Group membuat Wulan Tilaar (37) harus pintar membagi waktu antara pekerjaannya sebagai pebisnis dan pekerjaan utamanya sebagai seorang ibu.
Agar kedua tugas itu berjalan seimbang, Wulan mengatakan, dirinya harus rela berkorban banyak dan harus mau merasakan lelah.
"Prioritas dalam hidup saya ada tiga. Tuhan, Family, dan Bisnis. Bagaimana caranya harus seimbang, ya kita harus berkorban banyak. Mau capek dan mau aktif," kata Wulan di Kantor Redaksi Health Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Sabtu (26/4/2014)
Layaknya ibu pada umumnya, setiap hari, ibu dari Anjani Widarto (9) dan Atira Aurelia (6) memulai aktivitas pada pukul 05:00. Setelah membangunkan dan menyiapkan segala keperluan sekolah, Wulan jugalah yang mengantarkan kedua buah hatinya ke sekolah.
"Selain saya juga menghindari macet ke kantor, waktu sebentar yang dimiliknya bersama anak-anak, memiliki dampak cukup besar dalam kehidupannya," kata Wulan menambahkan.
Wulan mengatakan, dengan cara ini, setidaknya buah hatinya tahu kalau ibu mereka masih menyempatkan diri untuk mengantarkannya ke sekolah, meski jadwal yang cukup padat.
Walaupun demikian, tetap saja anak-anaknya menganggap masihlah kurang. Karena, tambah Wulan, mama mereka belum pernah menjemputnya ke sekolah.
Selain itu, ia berusaha untuk tidak mengambil pekerjaan apa pun di akhir pekan. Sebisa mungkin, waktu yang ada digunakan Wulan untuk bercengkrama bersama kedua buah hatinya dan suami tercinta.
"Pokoknya kalau week end saya hindari untuk ambil job. Saya pergunakan untuk jalan-jalan. Intinya, week end itu spare time saya bersama anak-anak," kata dia menekan.
Jalan-jalan ke Museum
Tidak sedikit orangtua memilih membawa anaknya jalan-jalan ke pusat perbelanjaan di akhir pekan. Tapi, Wulan yang juga menjabat sebagai Director of Martha Tilaar Spa, lebih memilih untuk membawa Anjani dan Atira menjelajahi museum yang ada di sini, ketimbang harus menghamburkan rupiah di mall.
Ia mengatakan, kegiatan berbasis edukasi ini, sudah dilakukannya dalam dua tahun terakhir. Ke mana pun keluarga pergi, Wulan berusaha tetap membawa kedua anaknya menjelajahi museum.
"kalau saya ke luar negeri, saya usahakan untuk mengunjungi satu museum. Jadi tidak hanya shopping, tapi juga belajar tentang apa saja yang ada di museum itu," kata Wulan menerangkan.
Tahun lalu, Wulan memboyong Anjani dan Atira ke Singapura untuk berlibur. Secara kebetulan, kala itu ada pameran mummy yang berlangsung di salah satu museum kenamaan yang ada di sana. Di dalam museum, anak-anak Wulan diajarkan bagaimana mumi itu bisa tercipta dan diajarkan tentang sejarah mumi.
"Jadi, anak-anak ini dibiasakan untuk belajar dari kebudayaan orang lain dan kebudayaan sendiri," kata dia menekankan.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.