Qalbinur Nawawi - Okezone
Rabu, 19 Februari 2014 12:42 wib 
Cek kesehatan (Foto: Google)
SIMPANAN lemak disebut plak ateroskleroti bisa menumpuk di pembuluh arteri koroner dan mengganggu aliran darah ke otot jantung. Bila pembuluh arteri koronernya tersumbat, biasanya seseorang akan mengalami serangan jantung.
Untuk mengatasi kondisi plak aterosklerotik itu, dokter bedah bisa melakukan angioplasti koroner dengan penempatan stent atau cincin. Tujuannya, membuka pembuluh arteri koroner yang menyempit akibat plak.
Saat dilakukan angiosplasti koroner, dokter akan memasukkan pipa plastik yang lembut, agar saluran arteri menjadi besar di sumber plak itu. Teknisnya, kawat fleksibel dimasukkan dengan lembut melalui sistem peredaran darah arteri koroner yang menyempit.
Setelah itu, pipa stent yang sudah dimasukkan dalam arteri koroner yang menyempit dikembangkan oleh dokter bedah. Sehingga peredaran darah yang tersumbat akhirnya mengalir dengan lancar. Di mana pada kondisi itu, plak yang ada di dinding arteri koroner ikut hancur. Demikian seperti dilansir Foxnews.
Pipa stent itu akan mengembang lembut mendorong plak dan menekan terhadap tumpukan lemak yang ada di dinding pembuluh darah. Saat pipa stent mengembang, secara tak langsung pipa tersebut akan mengunci atau menyanggah terus di tempat itu, supaya menjaga arteri koroner tetap terbuka lebar. Selain itu juga untuk meningkatkan aliran darah setelah kateter diangkat.
Kebanyakan seseorang yang menjalani angioplasti koroner akan dirawat di rumah sakit selama satu hari. Alasannya, hal itu untuk memantau kondisi jantung apakah sudah kembali normal seperti semula atau belum. Setelah itu, pasien harus kembali lagi minggu berikutnya untuk melakukan pemeriksaan fungsi jantung.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
