ADA kontak dengan penderita merupakan salah satu penyebab akhirnya seseorang mengalami tuberkulosis. Umumnya, mereka terkena tuberkulosis karena udara batuk yang dikeluarkan oleh penderita tuberkulosis.
Saat merasa mengalami kontak dengan penderita tuberkulosis, Anda tak boleh
cuek begitu saja. Dr. M Arifin Nawas, Sp.P(K), MARS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan sebelum kuman berkembang. Apalagi kalau sudah muncul gejala awal dari penyakit tuberkulosis.
"Saat ada kontak dengan penderita tuberkulosis, kita yakin dulu, tidak ada gejala batuk, khas penderita tuberkulosis. Tetapi bila itu tidak cukup, pastikanlah dengan
check up minimal rontgen paru-paru. Kalau hasilnya hitam semua berarti bagus," katanya dalam acara bertema "SOHO #BetterU: Hari Tuberkolosis Sedunia" di ruang Florence, Hotel Akmani, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2014.
Setidaknya, kalau ingin menjalani kontak dengan penderita tuberkulosis kita harus memakai masker. Agar kita aman dari kuman yang dikeluarkan penderita tuberkulosis, tambah Dr. Nawas.
"Jangan lupa memakai masker, itu penting. Saya saja kalau menangani pasien tuberkulosis pakai masker, paling bagus itu masker n95," tutupnya.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.