Pages

Rabu, 26 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Setop Merokok, Salah Satu Cara Menghindari Kebutaan Akibat AMD
Mar 26th 2014, 13:15

Jakarta, Bukan rahasia lagi jika kebiasaan merokok bisa membuat seseorang berisiko mengalami penyakit kronis seperti kanker paru, jantung, dan gangguan pernapasan. Tak hanya itu, rokok juga bisa membuat seseorang kehilangan penglihatannya alias buta lho.

Dikatakan pakar vitreoretinal dr Elvioza, SpM(K), merokok menjadi salah stau faktor risiko terjadinya degenerasi makula terkait umur atau Age-Related Macular Degeneration (AMD) yang menjadi penyebab utama hilangnya penglihatan orang-orang di atas usia 60 tahun.

"Rokok itu kan asapnya dihisap oleh tubuh dan masuk ke pembuluh darah. Pembuluh darah itu kan juga ada di retina sehingga kinerja pembuluh darah di retina bisa terganggu, penglihatan pun tidak normal," jelas dr Elvioza.

Hal itu disampaikan dr Elvioza saat menjadi pembicara di edukasi Media 'Opsi Pengobatan Terbaru untuk Wet Age-Related Macular Degeneration (Wet AMD)' yang diadakan Bayer Healthcare di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/3/2014).

Terlebih lagi, menurut dr Elvioza efek rokok ini lebih dirasakan bagi perokok pasif yang menghirup asap rokok sebab dalam kondisi tubuh yang tak biasa 'menampung' asap rokok layaknya perokok aktif, maka perokok pasif lebih rentan terkena penyakit kronis, termasuk AMD.

Meski demikian, diakui dokter berkacamata itu bahwa merokok adalah faktor risiko AMD yang masih bisa dihindari. Tidak seperti faktor risiko lain yang tidak bisa dihindari yaitu usia di atas 60 tahun dan faktor genetik. Selain berhenti merokok, dr Elvioza juga memberikan tips lain untuk menurunkan faktor risiko AMD.

"Jaga berat badan, olahraga, kurangi makanan berlemak, perbanyak sayur dan buah, kurangi paparan sinar UV, konsumsi suplemen antioksidan dan zat besi, dan segera ke dokter kalau ada gangguan penglihatan," kata dokter yang juga mengajar di departemen ilmu kesehatan mata FKUI/RSCM ini.

Sebab, dengan diminimalisirnya faktor risiko suatu penyakit, maka kemungkinan terjadinya penyakit tersebut makin berkurang. dr Alvioza juga menyarankan untuk rutin memeriksakan maka enam bulan sekali atau minimal setahun sekali.

(rdn/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
201629_150927_nosmoking.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions