TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kuliner di dunia, daun salam atau daun bay merupakan daun aromatik. Daun ini dikenal secara luas di dunia termasuk Indonesia, yang mengandalkan khasiat daun yang satu ini pada setiap menu yang tersebar di Tanah Air. Daun salam kering sering digunakan sebagai bumbu rempah dan masakan karena memiliki aroma rasa yang kuat. Masakan kari aneka daging, semur, kaldu, dan sup menggunakan daun ini.
Namun siapa sangka manfaat daun ini bukan sekadar bumbu rempah. Dalam artikel Foodtofitness pada 1 Mei 2014 menerangkan manfaat daun ini untuk kesehatan. Daun ini memiliki sifat obat yang bisa digunakan sebagai obat flu karena aromanya menyengat sangat kuat. Selain itu, rasa pahitnya memberikan efek menenangkan. Kandungan yang terdapat pada daun salam juga bisa membantu dan mengurangi kemacetan serta membuat saluran udara bersih. Apalagi daun ini memiliki sifat antibakteri yang dengan sendirinya membantu memerangi bakteri pada flu.
Daun salam mengandung serat, lemak jenuh, pufa, dan mufa. Daun salam juga mengandung vitamin A, B, C, dan D. Serta mengandung kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
Daun ini memiliki bau tajam kuat yang merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan lain. Enzim ini membantu pemecahan partikel makanan sehingga membuat pencernaan sehat. Daun ini juga dikenal membantu melawan mulas dan kembung. Sering ada anjuran bahwa mengkonsumsi daun salam akan bermanfaat untuk efisiensi gerakan usus dan memerangi kanker. Dalam dunia kesehatan, daun ini membantu melawan kanker darah atau leukemia dan kanker payudara. Daun ini juga mengandung parthenolide yang bermanfaat untuk membatasi pertumbuhan sel kanker serviks.
Kemudian senyawa antikanker seperti asam caffeic, quercetin, catechin, dan euganol juga terkandung di dalam daun salam. Senyawa pada daun ini juga bermanfaat membatasi metabolisme sel-sel karsinogenik.
Daun ini juga mengandung kolesterol nol dan kaya akan senyawa yang ramah jantung, seperti rutin, salisilat, asam caffeic, dan fitonutrien. Meminum air rebusan daun salam akan membantu mengurangi kemungkinan penyakit jantung koroner, membantu meningkatkan kesehatan jantung, dan membantu mengaktifkan fungsi jantung.
Sebagai daun yang kaya asam lemak tak jenuh, daun salam mampu menurunkan kolesterol jahat atau LDL. Pada orang yang dilanda stres, kecemasan, tekanan darah, dan penderita diabetes, meminum air daun salam akan mengurangi berbagai keluhan itu. (Baca: Ke Semarang, Gulai Kambing Gereja Blenduk Menanti)
Untuk penderita diabetes tipe 2, minum rebusan daun salam bisa membantu memerangi penyakit ini. Lalu memperkecil peningkatan produksi insulin dan membantu memantau glukosa dalam tubuh.
Adapun parthenolide dalam daun salam merupakan senyawa anti-inflamasi yang menghasilkan minyak yang diekstrak dari daun salam dan bisa dipakai untuk meredakan migrain, arthritis, dan rasa nyeri.
Yang tak kalah penting, daun salam mengandung berbagai antioksidan dan senyawa antiseptik, seperti α pinene, β pinene, myrcene, limonene, linalool, metil chavicol, neral, α terpineol, gernyl asetat p cymene, euganol, dan chavicol. Kandungan zat-zat ini ditemukan dalam daun salam dan bermanfaat bagi kesehatan kulit. Belum lagi daun ini kaya akan vitamin C yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas.
HADRIANI P | FOODTOFITNESS
Berita Terpopuler
Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan
Gerakan Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia
Memberi Kesempatan Anak Autis Berkarya dan Bekerja
Berbagai Manfaat Keju Bagi Tubuh
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.