MEDIA lokal Iran melaporkan seorang wanita berusia 53 tahun meninggal akibat
Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Menurut Kementerian Kesehatan Iran, wanita tersebut merupakan korban pertama yang meninggal setelah terinfeksi MERS.
"Meskipun semua upaya telah dilakukan oleh staf medis, pasien yang terinfeksi coronavirus (MERS-CoV-red) itu akhirnya meninggal," kata Mohammad Mehdi Gooya, Transmissible Diseases Unit Chief, seperti dikutip Arabnews, Jumat (30/5/2014).
Lebih lanjut, Gooya mengatakan bahwa pasien menderita tekanan darah tinggi dan sistem kekebalan tubuhnya tidak bisa melawan virus. Pasien lainnya sudah dalam kondisi baik hingga dipulangkan dari rumah sakit.
Sementara itu, Head of the Kerman Disease Prevention Unit, Mehdi Shafiei, mengatakan bahwa ada enam kasus yang dicurigai di Kerman. Pemerintah Iran akan memeriksa semua kesehatan jamaah haji yang kembali dari Arab Saudi, terutama mereka dengan gejala MERS.
Pemerintah Iran menyebutkan, jemaah haji yang baru pulang dari Arab Saudi dan menunjukkan gejala potensial, akan dikarantina selama dua pekan. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya virus yang masih satu famili dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) tersebut. (fik)