Seto Mulyadi (Foto : Okezone) ANAK yang sedang mengalami trauma mendalam, jangan dipaksakan untuk melakukan sesuatu. Sekolah, misalnya.
Seto Mulyadi selaku pemerhati dan psikolog anak menyarankan, orangtua yang memiliki anak yang mengalami trauma akibat pelecehan seksual untuk tidak memaksa anak bersekolah.
"Anak sedang trauma, jangan dulu dipaksakan untuk masuk sekolah, walaupun sekolah sedang berlangsung ujian akhir. Ini akan membahayakan mental anak," terangnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Selasa (15/4/2014).
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menerangkan, anak yang mendapati pelecehan seksual di sekolahnya akan merasa tidak betah di tempat tersebut. Apalagi banyak orang yang membicarakan kejadian tersebut dan merasa iba terhadapnya. Sang anak akan merasa terkucilkan dan mengganggu jiwa yang masih rentan, meskipun anak tersebut masih di bawah umur atau belum mengerti apa yang dilakukan orang sekelilingnya.
"Kalau dia tidak betah berada di situ, merasa terancam ketakutan dan lain sebagainya, lebih baik jangan dipaksa untuk masuk sekolah dulu. Tunggu sampai jiwanya reda dan lingkungannya pun reda," tutupnya.
Untuk diketahui, seorang murid dari taman kanak-kanak berstandar internasional mengalami pelecehan seksual oleh petugas kebersihan sekolahnya. Hal ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan terutama orangtua, guru, bahkan pemerhati anak sekelas Seto Mulyadi.
(tty)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.