Jakarta, Ketika sedang berduka, menangis biasanya menjadi salah satu cara yang dipilih untuk menyalurkan rasa sedih tersebut. Namun, karena takut dianggap cengeng, tak sedikit orang yang menahan rasa tangisnya. Padahal menangis adalah hal yang lumrah dan bisa emmberi efek positif bagi tubuh.
Iitulah yang diungkapkan direktur layanan klinis si Bereavement Care Centre, Sydney, Mal McKissock. Menurutnya, menangis merupakan bagian penting dari proses berduka yang dialami seseorang sehingga Anda sah-sah saja menangis jika merasa ingin melakukannya.
"Bahkan jika Anda bukan orang yang biasa menangis, Anda tak bisa menganggap orang yang menangis itu cengeng atau bahkan buruk. Menangis bagaimanapun adalah bentuk ekspresi diri kita. Justru orang yang menahan tangisnya akan merasakan beban psikologis yang lebih berat" papar McKissock.
Kecenderungan seseorang untuk menangis atau tidak juga ditentukan oleh faktor biologis. Pasalnya, penelitian menunjukkan kandungan hormon prolaktin yang lebih banyak pada wanita menjadi salah satu alasan mengapa wanita lebih sering menangis daripada pria. Ketika menangis, wanita menghabiskan waktu enam menit, lebih lama dibanding pria yang hanya butuh waktu empat menit.
Nah, menangis saat seseorang bersedih diutarakan McKissock memiliki beberapa manfaat. Ketika kita mengalami tekanan emosional yang intens, tubuh akan memproduksi sejumlah bahan kimia penghilang rasa sakit yang kuat dan mirip dengan heroin atau morfin.
"Air mata adalah salah satu cara mendistribusikan bahan kimia itu. Air mata membawanya ke bola mata, lalu bahan kimia itu diserap untuk meringankan rasa sakit secara emosional," jelas McKissock seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (4/4/2014).
Ia menambahkan, menangis juga bisa jadi cara tubuh membersihkan diri sehingga suasana hati kita akan lebih baik. Sebab, lewat tangisan, akan dibentuk zat mangan kimia di otak yang dikeluarkan dari air mata dan berkaitan dengan suasana hati dan depresi yang dialami seseorang.
(rdn/up)