SIAPA bilang hanya balita saja yang "ngompol", orangtua pun bisa mengalaminya atau biasa disebut
inkontinensia urine. Jika menderita
inkontinesia urine, seseorang akan sering buang air kecil tanpa bisa dikontrol baik pada siang hari maupun malam hari
Salah satu penyebab dari
inkontinesia urine adalah komplikasi dari pembesaran prostat jinak atau
benign prostatic hyperplasia (BPH) yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif. Pembesaran kelenjar prostat bisa menyebabkan pembesaran otot kandung kemih disertai pembentukan jaringan ikat yang menyebabkan fungsi kontraksi otot kandung kemih tidak stabil.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, ada solusi efektif yang dapat membantu mengatasi masalah
inkontinesia urine, berikut seperti yang dikutip
Newsmaxhealth.
Peroleh vitamin D dari sinar matahari
Sebuah studi dalam Obstetrics & Gynecology mengatakan bahwa vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari dapat membuat tulang menjadi lebih kuat. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa wanita yang kekurangan vitamin D meningkatkan risiko inkontinesia urine sebesar 170 persen, pada studi sekira 82 persen wanita kekurangan vitamin D. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan pengobatan dengan bantuan suplemen vitamin D untuk mengurangi risiko inkontinesia urine.
Konsumsi biji labu
Pada abad ke-21 peneliti dari Jepang telah membuktikan sekali bahwa obat tradisonal dapat membantu mengobati inkontinesia urine. Mereka menemukan bahwa ekstrak biji labu mengurangi inkontinesia urin sebesar 79 persen dan mengurangi aktivitas Anda ke kamar mandi sebesar 68 persen. Biji-biji labu berperan dalam memperkuat otot-otot dasar panggul dan meningkatkan kapasitas maksimal kandung kemih.
Cranberry
Bahan kimia yang sama di dalam cranberry disebut proanthocyanidins yang untuk mencegah infeksi saluran kencing, ternyata dapat pula mencegah inkontinesia urine. Menurut the University of Michigan Medical Center, takaran 300 sampai 400 miligram setiap hari dari ekstrak cranberry dapat meringankan gejala dari inkontinesia urine.
(tty)