Jakarta, Bagi Anda yang suka minum minuman yang mengandung alkohol dalam jumlah yang banyak dan waktu yang sering, sebaiknya perlu menguranginya. Jika tidak, risiko terkena Alcoholic Liver Disease (ALD) semakin besar.
Penyakit hati alkoholik adalah kondisi medis yang ditandai dengan gejala bervariasi yang berhubungan dengan kerusakan hati akibat konsumsi alkohol yang berkepanjangan. Padahal hati merupakan salah satu organ penting yang salah satu fungsinya adalah mengeluarkan racun di dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, maka hati akan menyaring alkohol yang beracun di dalam tubuh, dan dalam prosesnya beberapa sel di dalam hati akan mati.
Penyakit hati alkoholik ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kanker hati dan juga sirosis hati, yang merupakan stadium yang tidak dapat kembali normal dan bisa berujung pada hilangnya fungsi atau kematian hati.
"Seseorang harus melakukan screening setidaknya 6 bulan sekali, mulai dari cek darah dan lain-lain. Untuk pria setidaknya paling lambat pada usia 40 tahun dan wanita 50 tahun. Kalau misalnya hatinya rusak karena virus hepatitis ya ditangani virusnya, kalau karena alkohol disetop alkoholnya, maka nanti baru bisa recover hatinya. Kalau dilakukan screening dini maka cara penanganannya pun banyak karena kankernya biasanya masih kurang dari 3 cm," kata Dr Lai Kwan Vincent saat ditemui dalam acara "Berbicara 'Hati' dengan Dr Tan Kai Chah & Dr Vincent Lai dari Asian American Liver Centre", di Grand Cafe, Hotel Grand Hyatt, Jl MH Thamrin Kav 28-30, Jakarta, dan ditulis pada Sabtu (26/4/2014).
Penyakit hati alkoholik ini dapat dicegah tentunya jika Anda mengurangi konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Karena jika Anda mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang sehingga menyebabkan kerusakan hati yang parah, maka satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan transplantasi hati.
"Tidak ada jenis alkohol yang disarankan, tetapi dilihat dari banyaknya alkohol yang di konsumsi. Sebaiknya untuk laki-laki maksimal 28 persen alkohol dalam seminggu, dan untuk perempuan 21 persen dalam seminggu," tutup dokter yang bekerja di Parkway Asian Transplant Unit, Gleneagles Hospital, Singapura, tersebut.
(vit/vit)