Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan besok rapat terakhir penentuan tarif paket Rumah Sakit atau INACBGs (Indonesia Case Base Group). Setelah sebelumnya dinyatakan rendah oleh sejumlah rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
"Besok kami rapat terakhir," singkat Menkes pada Liputan6.com, Kamis (3/4/2014)
Sebelumnya, sejumlah Rumah Sakit merasa bahwa penghitungan tarif paket atau INACBGs terlau kecil. Bahkan pada beberapa tarif tertentu seperti kasus caesar dinilai sulit menutupi kekurangannya, Imbasnya, beberapa RS terpaksa harus menutupi kekurangannya dengan tarif pada prosedur pasien lain.
Yang mengalami hal tersebut misalnya, Rumah Sakit Al- Islam di Bandung yaitu dan RS An-Nisa di Tangerang. Kedua RS swasta yang merasa diuntungkan sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini berharap, tarif paket bisa dinaikkan. Karena menurut masing-masing Direktur RS tersebut, pada beberapa tarif tidak bisa dihitung secara satu kode karena ada kemungkinan komplikasi atau riwayat kesehatan lainnya.
Selain dua RS itu, yang bermasalah lainnya adalah adanya beberapa RS yang mundur dari provider BPJS Kesehatan. Seperti contohnya, Rumah Sakit Santo Antonius (RSSA) Pontianak yang mengaku khawatir dapat menurunkan mutu pelayanan karena tarif yang ditawarkan masih rendah.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.