TEKANAN darah yang tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, tekanan darah yang tinggi merupakan faktor risiko untuk penyakit mematikan lainnya, misalnya serangan jantung.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM, Dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, SpPD, M.Med.Sci, kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, di mana tekanan darah yang tinggi akibat kolesterol akan seperti mengiris pembuluh darah sehingga akan menyumbat.
"Pada akhirnya, penyumbatan tersebut akan mengakibat terjadi penyempitan pada pembuluh darah, bila terjadi di dada bisa terjadi serangan jantung," jelasnya pada diskusi bertema "Kepatuhan Pengobatan, Faktor Penting Keberhasilan Penanganan Penyakit Kronis" di Sere Manis, Jl. Agus Salim No. 16, Jakarta Pusat, Selasa, 15 April 2014.
Oleh karena itu, kepatuhan dalam mengonsumsi obat, menurut Dr. Ikhsan, sangatlah penting. Dr. Ikhsan mengatakan bahwa berdasarkan studi ketidakpatuhan terhadap pengobatan kardioprotektif, yaitu beta blocker, statin, dan ACE inhibitor dikaitkan dengan peningkatan relatif risiko perawatan akibat kardiovaskular sebesar 10 sampai 40 persen.
"Sementara itu, ketidakpatuhan terhadap pengobatan kardioprotektif juga dikaitkan dengan peningkatan relatif risiko kematian sebesar 50 sampai 80 persen," lanjutnya.
Selain itu, menurut Dr.Ikhsan, pasien-pasien yang cenderung menghentikan obat antipembekuan darah dalam sebulan pasca keluar dari perawatan rumah sakit karena infark miokard akut dan pemasangan stent memiliki kemungkinan mengalami hasil yang buruk dalam 11 bulan berikutnya, termasuk kembali ke rumah sakit dan risiko mengalami kematian.
"Oleh karena itu, seharusnya minimal mereka tetap mengonsumsinya dalam setahun, atau ada juga yang enam bulan, tergantung kebutuhannya. Tetapi pada intinya, ada obat yang dikonsumsi," imbuhnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.