SINERGITAS antara Kemenkes RI dan pemerintah daerah merupakan hal yang diharapkan dari kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2014. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi sendiri, berharap adanya Rakerkesnas bisa membuat pemerintah pusat dan daerah berkerja sama. Sehingga bisa meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat di semua pelosok negeri, terutama di daerah.
Namun sebenarnya, apa masalah utama dari sinergitas pemerintah pusat dan daerah tersebut?
"Strateginya itu yang susah, karena kita memiliki data lengkap dalam lingkup nasional. Mulai dari penyakit menular dan tidak menular, seperti diabetes meningkat penyakit karena merokok meningkat, kecelakaan lalu lintas juga. Nah, semua itu banyak pemintah daerah yang belum ngeh, mulai dari pencegahan promosi," kata dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH jelas Menkes usai Konferensi Pers Rakerkesnas 2014: Pemantapan Pembangunan Kesehatan Menuju Masyarakat Sehat, Mandiri, dan Berkeadilan, di Hotel Bidakara, R. Birawa Lt.1, Jakarta Selatan, Selasa, (1/4/2014)
Kalau sudah seperti itu, kata dia, dari invidunya sendiri lifestyle harus dipengaruhi. Hindari merokok, melakukan aktivitas fisik dan menjauhi merokok, karena semua itu memengaruhi seseorang mengalami penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi dan lain-lain), kardiovaskular (penyakit jantung, stroke, gagal jantung), paru-paru dan gagal ginjal.
Untuk menghadapi kondisi itu, Kemenkes RI tak tinggal diam. Kemenkes RI sudah melakukan pencegahan di puskesmas dengan menerapkan Poswindu di seluruh Indonesia. Sehingga segala bentuk kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sudah didapat disana.
"Manfaat Poswindu ini, masyarakat bisa mengecek berat badan ataupun berobat yang diperuntukkan khusus untuk masyarakat," ucapnya
Masalah terpenting ialah persoalan anggaran, hal itu karena 86 persen anggaran kesehatan ada di daerah. Di mana sisanya hanya ada pemerintahan pusat, dan Kemenkes perlu melakukan sinergitas soal anggaran ini agar tak ada penyimpangan, urai Nafsiah.
(ren)