MEMILIH celana dalam (underwear) ternyata dapat memengaruhi kesehatan Miss V. Tak hanya masalah ukuran, tetapi bahan celana dalam juga dapat menjadi patokan.
Terlalu banyak menggunakan celana panjang atau jins ketat juga menyebabkan masalah kesehatan. Ingin hati merasa seksi menggunakan celana dalam berbahan sutra (silk) yang cenderung licin, namun ternyata jika tak higienis bakal menyebabkan iritasi dan keputihan.
Pemilik Arum Dalu Medika Spa di Jalan Margonda, Depok, dr Juliana Pateh MM.Kes mengatakan, minimal wanita harus mengganti celana dalam sehari dua kali. Selain itu, kata dia, faktor bahan celana dalam sangat memengaruhi.
"Sehari dua kali, bahan juga memengaruhi. Bahannya sebaiknya kalau pagi sampai sore kan banyak beraktivitas, baiknya katun. Mungkin maksudnya pakai silk biar seksi. Tetapi ternyata, tak menyerap keringat, jadinya keputihan, gatal, atau iritasi," jelasnya kepada Okezone, baru- baru ini.
Juliana menambahkan, celana dalam silk boleh digunakan jika malam hari menjelang tidur dan sudah tak ada lagi kegiatan. Apalagi jika ingin tampil seksi di hadapan pasangan.
Selain itu, lanjutnya, penggunaan pentiliner juga harus diperhatikan. Wanita merasa sudah higienis bagi Miss V mereka, namun lupa menggantinya dan didiamkan berjam-jam.
"Pentiliner ini memang sudah bersih pakai itu, menyerap keringat. Tetapi wajib diingat, saluran itu bisa masuk kuman bakteri, kalau enggak diganti, bisa menyebabkan bengkak Miss V-nya. Gatal, perih, dan bau," ungkapnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.