Liputan6.com, Stockholm Jim Fritze (43), tak menyangka dengan apa yang didengarnya ketika semua orang menduganya ia tak sadarkan diri. Saat itu, pria warga Swedia ini mendengar bahwa dokter mendiskusikan rencana mengambil organ tubuhnya.
Fritze menderita stroke dan didiagnosa tak punya harapan hidup. Sebenarnya, Fritze sadar dan bisa mendengar. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa atau memberitahu petugas bahwa ia masih bisa mendengar. Kebetulan, Fritze mendengar dokter memberitahu pacarnya bahwa ia akan mati dan membahas transplantasi organ di tubuhnya.
"Saya mendengar mereka mengatakan ke pacar dan kerabat bahwa tak ada harapan lagi. Saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya bis amelihat dan mendengar. Saya tak bisa menggerakkan tubuh saya," kata Fritze seperti dilansir DailyNews, Senin (7/4/2014).
Fritze mendengar dokter berbicara tentang transplantasi lever dan ginjal. Bahkan, anggota keluarga datang untuk mengucapkan perpisahan terakhir.
"Mereka melihat hasil rontgen otak saya dan mengatakan kepada pacar saya bahwa itu tidak baik dan bahwa saya tidak akan hidup,
"Saya bisa mendengar dia menangis sepanjang waktu tapi saya tak bisa berbuat apa-apa," kata Frizte.
Karena itulah Fritze mengajukan keluhan resmi karena dokter sudah mendiskusikan donasi organ padahal ia belum dinyatakan resmi mati. Ia percaya sudah ada pedoman resmi yang dilanggar.
Apabila dokter yang lebih berpengalaman pada waktu itu belum kembali dari liburan tiga hari, ia meragukan masih hidup hingga kini. Dokter lain melihat hasil rontgen di otaknya dan segera menyadari bahwa ada kesempatan baik Fritze untuk pulih. Dalam beberapa hari, ia bisa berkomunikasi dan menganggukkan kepalanya.
Fritze mengalami stroke saat keluar makan ikan asap dan anggur di sebuah restoran bersama pacarnya di sebuah pulau kecil dekat Swedia Selatan, Gothenburg. Butuh 90 menit untuk membawa Fritze ke rumah sakit dengan menggunakan perahu. Pada saat itu ia benar-benar lumpuh.
Setelah dua tahun, Fritze sudah bisa berbicara dan bergerak meski terbatas pada kursi roda.
Keluhan diajukan Fritze pada bulan lalu dengan berharap dirinya bisa membantu mencegah hal yang sama terjadi pada orang lain. Sementara Sahlgrenska Hospital di Gothenburg mengatakan ia akan menangani keluhan dengan sangat serius.
Juru Bicara rumah sakit, Stefan Sarajarvi mengatakan bahwa rumah sakit telah mulai menyelidiki kelukan Fritze dan akan merespons akhir bulan ini. "Kami menerima semua keluhan dengan sangat serius dan melakukan segala sesuatu yang kami bisa untuk memastikan hal itu tak terjadi di masa depan," ujarnya.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.