Liputan6.com, New York Jerawat sering dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan seorang anak menjadi dewasa. Tapi, jerawat terkadang muncul pada masa praremaja.
Menurut American Academy of Dermatology , sekitar 40 sampai 50 juta orang Amerika memiliki jerawat pada satu waktu. Pada pertengahan remaja, lebih dari 40 persen dari remaja memiliki jerawat atau bekas luka jerawat sehingga memerlukan pengobatan ke dokter kulit.
"Jerawat biasanya muncul tepat sebelum pubertas," kata seorang dokter kulit di Northeast Dermatology di Portsmouth, seperti dilansir Seacoastonline, Selasa (1/4/2014).
Chartier mengatakan, ada kencenderungan genetik mengapa beberapa anak berjerawat dan yang lainnya tidak. "Ada beberapa faktor makanan yang bisa menyebabkan jerawat," kata Chartier.
"Mengonsumsi banyak gula atau susu bisa menyebabkan banyak jerawat," kata Chartier.
Namun, Chartier mengaku tak membatasi asupan susu pada pasiennya karena itu sumber protein dan kalsium."Jika seseorang jerawatnya benar-benar parah, saya mungkin membatasi susu untuk melihat apakah itu membantu," katanya.
Jerawat merupakan suatu kondisi kulit yang terdiri dari jerawat, lebih dari benjolan (kista atau nodul) dan pori tersumbat (komedo dan whitehead), yang terjadi di wajah, leher, dada, punggung, bahu, dan lengan atas.
Jerawat biasanya mulai pada masa pubertas. Namun kondisi ini tak terbatas pada kelompok umur. Orang dewasa berusia 20-an, 30-an, 40-an, bahkan 50-an, bisa mengalami jerawat. Ini disebabkan kelebihan produksi minyak oleh kelenjar minyak yang membesar pada kulit dan penyumbatan folikel rambut yang melepaskan kulit. Hal ini menyebabkan pertumbuhan bakteri dalam folikel rambut.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.