Liputan6.com, Jakarta Hormon yang berhubungan erat dengan kehamilan dan persalinan ini memang dapat merangsang produksi ASI dan ikatan ibu. Namun hormon yang banyak dijuluki sebagai hormon cinta ini ternyata dapat membuat seseorang menjadi pembohong.
Hal ini diungkapkan pada studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences Peneliti menyebutkan, beberapa orang yang memiliki oksitosin cenderung suka berbohong.
Menanggapi penelitian tersebut, Peneliti dari University of Amsterdam Carsten de Dreu angkat bicara. "Ini adalah bukti bahwa oksitosin belum tentu berkaitan dengan moral setia. Hormon tidak membuat orang lebih bermoral atau tidak bermoral," kata Carsten, melansir Independent, Jumat (4/4/2014).
Carsten menyampaikan, hubungan antara oksitosin dan perilaku manusia yang positif jelas terlihat di sejumlah eksperimen manusia, tapi penelitian ini membuktikan hal yang lebih rumit.
"Oksitosin benar-benar dapat membuat orang tidak bermoral dalam situasi kelompok karena ada kecenderungan menipu, dan mencuri uang berdasarkan eksperimen," tulis Carsten.
Carsten menambahkan, oksitosin menyebabkan pergeseran moral dari kebiasaan umum menjadi kelompok kepentingan.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.