Temanggung - Berbagai alasan unik kerap menjadi motivasi seseorang untuk berusaha menurunkan berat badan. Salah satunya adalah Ilham Suryo Nugroho. Remaja 19 tahun ini mengaku pernah ditolak oleh seorang perempuan idamannya karena bertubuh gemuk. Ia pun kemudian mencoba fokus berdiet.
Alhasil, bobot Ilham yang semula mencapai 85 kg, kini sudah berhasil turun menjadi 60 kg. Kunci utamanya adalah dengan mengatur pola dan waktu makan yang tepat. Ingin tahu rahasianya? Berikut paparan Ilham kepada detikHealth, seperti ditulis pada Senin (21/7/2014):
Dulu saya belum begitu peduli dengan penampilan saya saat masih SD. Pada saat SMP jadilah saya makan dengan tidak teratur sehingga badan saya melar dan bobotnya mencapai 85 kg. Setelah menginjak SMA dan mulai puber, saya juga sempat ditolak perempuan karena penampilan saya yang bongsor (tinggi badan 170 cm).
Hal itu terjadi karena tidak diatur dan diimbangi dengan olahraga. Oleh karena itu saya mulai niat menguruskan berat badan. Awal mulanya dengan fitnes, tetapi karena belum menemukan model diet yang pas dan tidak mengatur pola makan, maka cara tersebut tidak membuahkan hasil.
Saya kemudian mencoba mengurangi porsi makan. Dulu saya makan satu piring nasi yang penuh dengan lauk pauk yang lengkap. Sekarang saya makan hanya dengan 1/4 piring nasi dan perbanyak sayuran yang direbus, seperti pecel dan urap. Tidak lupa juga saya mengonsumsi banyak daging tapi tidak dengan kulit, kikil, atau lemak. Menurut saya karena itu yang membuat lemak dalam tubuh bertambah.
Tak kalah pentingnya, saya pun mengatur jam makan dengan mempercepat waktu sarapan lebih awal, dengan porsi kecil tentunya. Pada saat makan siang, porsi makan saya sama dengan sarapan.
Jam makan malam saya ganti dengan makan di sore hari. Jadi malam saya hanya makan camilan ringan atau dengan camilan yang direbus. Meski begitu, tetap tidak terlalu banyak. Sehingga semalaman perut jadi lebih kosong dan pagi langsung lapar dan lebih cepat sarapan.
Saya juga imbangi dengan puasa Senin dan Kamis. Pada saat sahur saya tidak banyak makan karbohidrat, juga dibarengi dengan air putih yang banyak. Oleh karena itu, di siang hari perut akan lebih ringan tanpa merasa ngantuk. Berbuka pun dengan makanan lengkap, tapi dengan mengurangi porsi nasi dan lemak.
Semenjak mengatur pola makan yang lebih sehat, berat badan saya menjadi 60 kg. Menurut saya, lebih baik mengatur pola makan yang lebih sehat daripada olahraga yang sangat berat. Sekian kisah diet saya, semoga bisa menginspirasi bagi teman-teman yang ingin mencoba.
(
ajg/up)
