Pages

Rabu, 05 Maret 2014

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Kelebihan Protein Berbahaya Bagi Manula
Mar 5th 2014, 02:09

Berita Terkait

TEMPO.CO, New York - Terlalu banyak protein hewani bisa menempatkan seseorang dalam kondisi tak menguntungkan. Terutama bagi mereka yang berusia paruh baya, mengonsumsi banyak daging, keju, dan susu bisa memperpecat datangnya kematian, tulis sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism edisi Selasa.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Italia melacak ribuan orang dewasa selama hampir dua dekade. Mereka menemukan bahwa responden yang makan diet tinggi protein hewani ketika memasuki usia paruh baya empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan mereka seusianya yang berdiet rendah protein. Mereka juga beberapa kali lebih mungkin untuk meninggal karena diabetes, kata para peneliti.

Dalam studi tersebut, peneliti mendefinisikan diet tinggi protein jika dalam sebuah menu setidaknya mengandung 20 persen kalori berasal dari protein hewani. Sedang diet rendah protein didefinisikan sebagai kandungan proteinnya kurang dari 10 perse . Mereka menemukan bahwa bahkan jumlah moderat konsumsi protein antara orang-orang paruh baya memiliki efek merugikan dari waktu ke waktu. Hasilnya sama pada orang-orang dengan latar belakang etnis, pendidikan, dan kesehatan yang berbeda.

Para penulis juga menguji hubungan antara asupan protein dan perkembangan kanker pada tikus. Mereka mengatakan bahwa selama percobaan dua bulan kejadian kanker lebih rendah dan ukuran tumor rata-rata secara signifikan lebih kecil di antara tikus  yang menjalani diet rendah protein.

Salah satu peneliti, Valter Longo dari University of Southern California menyarankan agar konsumsi protein hewani dikurangi begitu memasuki usia 50 tahun ke atas. "Perubahan terbaik adalah menurunkan asupan harian dari semua protein, terutama protein hewani," kata profesor gerontologi yang juga direktur Longevity Institute ini.

Berapa banyak protein yang dikonsumsi setiap hari menjadi perdebatan abadi para ahli tiap tahun. Diet populer seperti Atkins dan Paleo sangat bergantung pada protein hewani untuk membantu orang menurunkan berat badan. Sementara diet tersebut mungkin berhasil dalam tujuan jangka pendek, Longo mengatakan, namun juga menyebabkan dampak kesehatan yang buruk untuk jangka panjang.

Marion Nestle, seorang ahli gizi dan profesor kesehatan masyarakat di New York University, mengatakan temuan ini menimbulkan banyak pertanyaan. Dia mengatakan di satu sisi berkembang argumen yang meyakinkan bahwa terlalu banyak konsumsi protein di usia pertengahan secara langsung terkait dengan masalah kesehatan di kemudian hari, namun di sisi lain protein di usia tua juga penting sebagai pelindung tubuh.

WASHINGTON POST | TRIP B

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions