Pages

Selasa, 18 Maret 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Perpaduan Obat Herbal-Medis Ampuh Matikan Sel Kanker Payudara
Mar 18th 2014, 09:20

KITA sudah mengetahui bahwa ekstrak buah sesoot mampu mematikan sel-sel kanker payudara. Tapi, tahukah Anda bahwa ekstrak buah ini bila dikombinasi dengan doksorubisin bisa membuat pengobatan kanker lebih baik. Enggak percaya?
 
Ya, hasil penelitian terbaru Dr. Sri Utami, S.Si., M.Si., S.H menemukan doksorubisin yang dikombinasikan dengan ekstrak buah sesoot bisa mematikan sel kanker (jenis MCF-7 maupun T47D).
 
"Sampel ini merupakan perpaduan herbal dan zat kimia, serta bisa untuk pengobatan kanker payudara jadi lebih baik," katanya di Ruang Senat Akademik Fakultas, Lantai 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2014).
 
Mengenai objek penelitian ini, Dr. Sri menuturkan bahwa penelitian ini model sel kanker payudara MCF-7 yang resisten terhadap doksorubisin dan sel T47D yang sensitif terhadap doksorubisin. Doksorubisin digunakan sebagai pemodelan obat yang digunakan secara luas dalam mengobati kanker (kemoterapi), terutama kanker payudara.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga digunakan pemodelan sel normal, yaitu sel Vero untuk melihat apakah sampel yang digunakan dapat merusak sel normal Vero tersebut, selain mematikan sel kanker payudara MCF-7 dan T47D. Dan ditemukan kombinasi itu memberikan hasil sinergis yang mampu mematikan sel MCF-7 dan T47, serta memberikan kematian yang lebih rendah terhadap sel Vero dibandingkan bentuk tunggalnya. Sehingga perpaduan ini saat berpotensi sebagai pengobatan kanker payudara di masa depan.

Sementara mengenai efek samping perpaduan obat itu, dia menjelaskan asal dosisnya pas, tentu tak akan memberi efek negatif apa pun dalam tubuh. Tapi saat ini karena masih dalam fase klinis dan belum diuji ke manusia, menakarkan dosis adalah cara yang paling baik.

"Obat pun kalau tinggi dosisnya, bisa menjadi racun bagi tubuh. Dan sebaliknya, bisa ular pun kalau diberikan dalam jumlah yang pas bisa menjadi obat. Artinya, kita harus memerhatikan dosisnya," terang Dr. Sri.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions