Edinburgh, Sungguh disayangkan bila ada perokok yang sulit diingatkan apalagi ditegur, terutama saat merokok di tempat umum. Padahal sebuah studi baru mengatakan pelarangan merokok di tempat umum dapat mengurangi angka bayi lahir prematur.
Seberapa signifikan upaya ini? Setelah meninjau data dari lima studi yang dilakukan di Amerika Utara dan enam studi di Eropa, yang melibatkan lebih dari 2,5 juta kelahiran dan 250.000 kasus pasien yang masuk ke rumah sakit karena serangan asma, ditemukan bahwa ternyata tingkat kelahiran prematur dan asma pada anak bisa turun hingga 10 persen dalam setahun bila kebijakan larangan merokok di tempat umum diterapkan.
"Setidaknya temuan ini dapat mendorong pembuatan kebijakan antimerokok di penjuru dunia. Kendati untuk implementasinya, kami mengembalikan kebijakan tersebut kepada pemerintah masing-masing," tutur ketua tim peneliti, Jaspeer Been dari Centre for Population Health Sciences, University of Edinburgh seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/3/2014).
Hal ini diperkuat dengan studi-studi sebelumnya yang juga sepakat bila kebijakan larangan merokok di area publik seperti restoran atau perkantoran telah terbukti melindungi orang dewasa (terutama perokok pasif) dari ancaman kesehatan.
World Health Organization (WHO) sendiri mencatat rokok telah membunuh sekitar enam juta orang tiap tahunnya di seluruh dunia. Sudah termasuk lebih dari 600.000 bukan perokok yang mati sia-sia karena terpapar rokok. Belum lagi 40 persen anak-anak di penjuru dunia yang terpapar rokok hampir setiap hari.
Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa hanya 16 persen populasi dunia yang terlindungi oleh peraturan bebas asap rokok yang komprehensif di negaranya. Artinya tak semua negara peduli dengan kebijakan semacam ini.
(
lil/vit)