Wirral, Inggris, Perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual, hendaknya menjalani pas smear atau tes untuk mendeteksi dini kemungkinan terkena kanker serviks. Tes ini disarankan dilakukan 2-3 tahun setelah berhubungan intim. Karena alasan terlalu muda, Sophie Jones ditolak melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pap smear. Namun akhirnya dia meninggal akibat kanker serviks yang telat dideteksi.
Gadis yang baru berusia 19 tahun itu menghembuskan napas terakhirnya setelah didiagnosa terkena kanker serviks pada November silam. Mulanya Sophie merasakan sakit perut parah yang dirasakannya selama berbulan-bulan. Dokter mengatakan gadis itu terkena penyakit Crohn. Demikian dikutip dari Mirror, Senin (17/3/2014).
Sophie sebenarnya sempat meminta agar dilakukan pap smear, namun petugas medis di Eastham, Wirral, menolaknya. Mereka berasumsi Sophie masih terlalu muda untuk terjangkit kanker serviks. Sebab penyakit itu sangat jarang dialami perempuan yang berusia di bawah 25 tahun.
Setelah kondisinya semakin memburuk, Sophie akhirnya dirawat di rumah sakit. Saat itulah petugas medis menemukan adanya kanker yang telah menyebar ke bagian lain tubuhnya.
"Ini seharusnya tidak terjadi padanya," ujar saudara perempuan Sophie, Steph.
Dia menambahkan Sophie telah berjuang semaksimal mungkin hingga akhir hayatnya. Bahkan di pagi hari saat menjelang meninggal pada Sabtu pekan lalu, Sophie masih menunjukkan semangat hidupnya.
Penggalangan dana sempat dilakukan untuk membantu keluarga Sophie. Steph sebenarnya berencana menggunakan sebagian dana tersebut untuk kegiatan liburan Sophie. Sayang, belum sampai niat itu terlaksana, Sophie telanjur pergi lebih dulu.Next
(
vit/up)