Liputan6.com, Jakarta Gangguan kesuburan dua kali lebih mungkin menimpa wanita berbadan kerempeng dibanding yang berbadan sintal alias gemuk. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal BMJ Open pada 10 Maret menyebutkan.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 1.200 wanita di Swedia yang lahir di tahun 1973 ini sekaligus dilakukan untuk mencari mencari teknologi reproduksi berbantu sekaligus mencegah ketidaksuburan pada para wanita.
Hasilnya menyebutkan, 38,6 persen masalah kesuburan berasal dari wanita dan 27 persen dari pria sedangkan 7 persen dipengaruhi oleh keduanya.
Selain itu juga diketahui sebanyak 4 persen wanita mengalami masalah kesuburan atau sulit hamil dikarenakan lahir prematur dan mengalami kekurangan berat badan, dikutip Health, Selasa (18/3/2014).
Para peneliti pun menyimpulkan bahwa wanita kurus dua kali kemungkinan mengalami ketidaksuburan. Kesimpulan ini muncul dengan memperhitungkan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan ketidaksuburan pada wanita, salah satunya kelebihan berat badan.
Meskipun penelitian ini menemukan adanya hubungan antara berat tubuh wanita saat lahir dengan risiko infertilitas (ketidaksuburan) namun belum sepenuhnya membuktikan adanya hubungan sebab akibat.
"Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi lebih dalam hubungan dan kaitan langsung antara infertilitas dengan berat badan wanita yang lahir dengan ukuran kecil," kata peneliti dr Josefin Vikstrom dari Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Linkoping Swedia.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.