Liputan6.com, Jakarta Sudah jamak label kemasan kosmetika menyebutkan produk mereka alami, berkhasiat, bebas bahan berbahaya, mengandung bahan yang spesial, dan sebagainya. Tetapi tak ada standar yang baku bagi artinya. Untuk membedakan antara yang fakta dan yang sekadar janji surga membutuhkan ketelitian dan pengetahuan.
Menjadi konsumen yang cerdas juga berarti bisa mengetahui apa arti di balik label kosmetika. Berikut beberapa istilah yang sering tercantum pada kemasan kosmetika dan apa arti sebenarnya.
"100%…" Produk yang mengaku mengandung 100% bahan tertentu, misalnya aloe vera, tidak berarti hanya berisi aloe vera. Ini bisa berarti jumlah aloe vera yang digunakan dalam produk tersebut sebanyak 100% (aloe vera murni yang belum diencerkan dengan zat apa pun).
"Alcohol Free". Artinya, produk tersebut tidak mengandung ethyl alcohol yang berdampak mengeringkan. Tetapi, produk itu bisa saja mengandung alkohol jenis lainnya seperti cetyl, stearyl, cetearyl, atau lanolin—yang disebut dengan fatty alcohol.
"Antioxidants". Vitamin A, C, dan E merupakan antioksidan potensial yang dapat menghambat dan memperbaiki kerusakan akibat serangan radikal bebas.
"Cell repair". Berarti produk tersebut mampu membantu memperbaiki jaringan sel-sel kulit.
"Deep penetration" atau "Deep cleansing". Dari sejumlah kosmetika yang dioleskan ke kulit, hanya sedikit yang dapat berpenetrasi ke dalam kulit, bahkan hampir tak ada yang dapat menembus lapisan epidermis. Lagipula, lebih baik bagi tubuh, jika kosmetika tetap tinggal di permukaan kulit..
"Dermatologist tested". Artinya, dokter spesialis kulit telah menguji produk tersebut untuk mengetahui apakah secara umum produk tersebut menyebabkan masalah alergi.
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.