Pages

Rabu, 02 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Punya Penyakit Kronis Tetap Bisa Puasa, Ini Tips dari Kemenkes
Jul 2nd 2014, 04:32

Jakarta, Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) memang bersifat kronis dan berkepanjangan. Meski demikian, di bulan Ramadan bukan berarti penyandang PTM tak bisa menjalani puasa dengan lancar kan?

Kepala Balitbangkes Kemenkes RI, Prof Tjandra Yoga Aditama ada beberapa hal yang bisa dilakukan penyandang PTM agar tetap bugar dan sehat selama berpuasa. Pertama, saat berbuka puasa minumlah air putih dan konsumsi makanan manis yang berasal dari buah-buahan, kurma dan lain-lain.

Kemudian, saat berbuka dan sahur, hidangan minimal mengandung salah satu jenis dari empat kelompok makanan yaitu makanan pokok seperti beras, jagung, roti, ubi; lauk-pauk seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, ayam, susu dan hasil olahannya; sayur; dan buah.

"Khusus untuk buah, makan 1 kali atau 1 porsi lagi setelah shalat tarawih atau menjelang tidur. Hindari makanan yang terlalu asin dan berlemak serta jangan lupa perbanyak minum air putih 8-10 gelas mulai buka puasa sampai waktu sahur," kata Prof Tjandra dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (2/7/2014).

Prof Tjandra mengingatkan usahakan jangan merokok saat berbuka puasa dan waktu sahur. Apalagi, bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok. Sehingga, pada bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah meninggalkan kebiasaan itu. Kemudian, Prof Tjandra juga mengimbau agar aktivitas fisik atau olahraga tetap dilakukan semampunya supaya tubuh tetap bugar. Olah raga bisa dilakukan di pagi hari atau sesudah berbuka.

"Tetapi berbukanya tidak dengan makanan terlalu berat dulu. Saat berbuka minumlah air, makan kurma dan buah-buahan. Lalu jangan konsumsi minuman beralkohol dan atasi stres. Caranya, dengan memperdalam agama dan memperbanyak ibadah," tutur Prof Tjandra.

Rutin mengontrol tekanan darah bagi penyandang hipertensi dan gula darah bagi diabetesi juga harus dilakukan. Selain itu, penting pula mengenali tanda-tanda penyakit, baik hipertensi, hipoglikemi dan gejala penyakit tidak menular lainnya.

"Kenali juga tanda-tanda kegawatdaruratan penyakit tidak menular yang mungkin terjadi. Bila diperlukan obat-obatan, minum secara teratur sesuai anjuran dokter," pungkas Prof Tjandra.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
113357_priasakit.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions