Liputan6.com, Jakarta Tak hanya Kate Middleton yang pada saat kehamilannya merasakan morning sickness luar biasa hingga dibawa ke rumah sakit. Sekitar 85% ibu hamil di dunia pun merasakan rasa sakit, mual dan muntah dalam level yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh cepatnya peningkatan hormon gonadotropin, sebuah hormon yang dilepaskan oleh plasenta.
Namun, di balik morning sickness pada ibu hamil ada kabar gembira yang patut disyukuri. Studi terbaru menyimpulkan bahwa rasa mual dan muntah yang terjadi pada pagi hari ini bisa menjadi pertanda bayi akan tumbuh menjadi anak sehat dan cerdas.
Sebuah penelitian mengungkapkan, ibu merasakan mual selama kehamilan jumlah yang mengalami keguguran lebih sedikit dibandingkan yang tidak mengalami morning sickness. Selain itu, risiko cacat saat bayi lahir lebih sedikit. Hasil lainnya, ibu hamil yang merasakan morning sickness berisiko rendah melahirkan bayi dalam kondisi berat badan rendah dan panjang tubuh pendek.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (30/7/2014) hasil penelitian di atas dilakukan oleh Hospital for Sick Children Toronto yang meneliti data dari 10 studi dari lima negara yang berbeda dari tahun 1992 hingga 2012 terhadap 850.000 perempuan hamil.
Senangya lagi, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa risiko keguguran lebih rendah tiga kali dibandingkan yang tidak mengalami morning sickness. Lalu, ibu hamil yang mual risiko kelahiran prematur hanya 6,4%.
Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami morning sickness pun memiliki IQ, bahasa dan perilaku lebih baik dibandingkan anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak mengalami hal tersebut.
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.