SIKAT gigi saat ini didesain memiliki penutup atau helm agar bulu-bulunya tetap higienis. Sangat dianjurkan untuk tidak memasukkan sikat gigi setelah dipakai ke helmnya.
Prof Dr drg Melanie S. Djamil, Mbiomed FICD Lab Biocare, dari Fakultas Kedokteran Gigi Usakti menjelaskan, kondisi lembap sikat gigi bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri hingga mendatangkan penyakit. Penyakit yang muncul mulai dari bau mulut, karies, kelainan pada sekitar gigi dan jaringan lain penyangga, hingga sariawan yang tidak kunjung sembuh.
"Jangan pernah langsung meletakkan sikat gigi ke penutupnya saat masih basah. Kondisikan dulu sikat gigi yang habis kita pakai, keringkan dengan mengeluarkan sisa airnya," katanya kepada
Okezone di Jakarta, belum lama ini.
(Baca: Putihkan Gigi, Kenali Dulu Plus Minusnya) Lebih lanjut, meski kini teknologi sikat gigi menggunakan charcoal, tetap saja ada risiko menjadi sarang bakteri apabila kondisinya masih lembap. Karenanya, biarkan sikat gigi kering lebih dulu sebelum ditutup.
"Jadi, selain pastikan sikat giginya cukup kering, penutupnya juga harus ada rongga udara masuk. Tujuannya agar tidak memicu kondisi lembap dan menciptakan ruang buat bakteri mulut dan gigi berkembang," simpulnya.
(Baca: Hah, Terlalu Sering Sikat Gigi Berbahaya)
(fik)