Bersalaman jangan hanya sekadar berjabat tangan (Foto : Daiji) UMAT Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan saling bermaafan. Berjabat tangan semestinya menjadi momentum untuk memulai awal hidup baru.
Psikolog Naomi Kirana mengatakan bahwa umat Muslim bisa menjadikan perayaan Idul Fitri sebagai momentum menjalani hidup ke depan yang lebih baik. Alhasil setelah Lebaran, semua orang mendapatkan esensi dari Hari Raya, yang bukan sekadar sebuah perayaan.
"Lebaran merupakan awal menjalani hidup agar menjadi pribadi lebih baik lagi," tuturnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, belum lama ini.
Sejatinya, Lebaran menjadi momentum paling berharga untuk saling memaafkan dan membuka hati. Naomi menekankan, ada baiknya umat Muslim tidak menyia-nyiakan momen ini untuk menjalani kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilai luhur.
Lebaran juga merupakan awal bagaimana manusia mengerti arah jalan hidup agar menjadi insan lebih baik. Sehingga usai Lebaran, tidak ada lagi sifat-sifat yang mengotori hati.
"Ini momentum paling berharga, jangan sia-siakan kesempatan merayakan Lebaran dengan sanak saudara, orangtua, dan sahabat. Jadikan ini awal mengerti arah hidup lebih baik lagi," tutupnya.
(ren)