Manfaat memaafkan di lebaran (Foto:decision) MEMAAFKAN merupakan cara tepat untuk memperbaiki diri sendiri. Memaafkan ternyata bermanfaat untuk diri sendiri, bukan orang lain.
Psikolog keluarga dan anak, Roslina Verauli, M. Psi., mengatakan bahwa memaafkan memang berat, apalagi kepada orang yang sejak lama dibenci. Tindakan memaafkan tentu membutuhkan kelapangan hati dan pikiran untuk sama-sama berjabat tangan di momen Lebaran.
Untuk itu, lewat kedalaman batin, Lebaran harusnya dimaknai sebagai permulaan menjalani hidup yang lebih baik. Saat diri mencoba bermaafan dengan ikhlas, dampak yang dirasakan adalah dari dalam diri, bukan orang lain.
"Kalau dari dalam hati yang paling dalam ingin bermaafan, untungnya untuk diri sendiri, kok. Diri sendiri yang mendapatkan pahala, dan kita yang mendapatkan 'penghargaan' mau bermaafan dengan orang yang menganggap kita musuh atau sebaliknya," katanya kepada Okezone lewat sambungan telefon, belum lama ini.
Berjabatan tangan ternyata memiliki fungsi setara dengan peleburan dosa maupun amarah yang selama ini dipendam di dalam hati. Roslina menambahkan, pada saat bermaafan, cobalah hati tetap netral dan tidak ada rasa emosi atau keegoisan.
"Biarkan hati netral, diniatkan untuk bermaafan, jangan ada rasa emosi dan ego. Buang jauh-jauh jika ingin mendapatkan efek positif di dalam tubuh saat bermaaf-maafa," tutupnya.
(ren)