TEMPO.CO, London - Separuh dari remaja masa kini lebih percaya diri saat mengekspresikan diri mereka melalui teks atau media sosial dibandingkan dengan percakapan tradisional face to face, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan.
Riset menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan telepon seluler pintar (smartphone), membuat sebagian besar remaja lebih memilih untuk berkomunikasi secara online dibandingkan dengan percakapan langsung secara personal. Namun, kata riset yang dikutip situs Telegraph edisi 29 April 2014, hal tersebut tidak selamanya buruk. Tiga perempat dari remaja itu merasa bahwa mempunyai ponsel membuat mereka merasa hubungannya lebih dekat dengan ayah dan ibunya, demikian diungkapkan hasil riset tersebut.
Sementara itu, separuh dari remaja yang disurvei menyesalkan kehidupan membosankan yang dijalani orangtua mereka yang tumbuh tanpa adanya ponsel. Hal ini menunjukkan bahwa berinteraksi dengan orang lain secara online dianggap lebih berharga ketimbang pertemuan langsung face to face. Sebagian remaja yang lain mengaku menikmati kebebasan untuk melakukan lebih banyak hal sebab orangtua mereka tahu bahwa mereka bisa dihubungi kapanpun saat dibutuhkan. Penelitian ini melibatkan 502 remaja berusia 12 tahun hingga 21 tahun.
Hampir semua remaja juga mengatakan bahwa mereka merasa lebih aman meninggalkan rumah dengan membawa ponsel, sebanyak 76 persen mengatakan bahwa mereka bisa dihubungi orangtua saat diperlukan dan bisa segera kembali ke rumah.
Menurut Cindy Rose, consumer director dari Vodafone Inggris yang menggelar survei ini, bahwa dunia digital seringkali digambarkan sebagai suatu suram dan akhir segalanya, tetapi riset ini menunjukkan kisah yang sedikit berbeda.
Rose mengatakan bahwa media bergerak justru memperkuat ikatan keluarga meskipun orang-orang muda bisa kehilangan seni bercakap-cakap karena mereka lebih suka bicara secara virtual.
Bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, sebanyak 75 persen mengatakan hubungan dengan keluarga menjadi lebih dekat karena ponsel yang mereka miliki dan 69 persen mengatakan bahwa pertama kali yang dilakukan di pagi hari dan hal terakhir yang dicek di malam hari, adalah ponsel mereka. Orang-orang muda tersebut mengaku bahwa memiliki ponsel membuat mereka lebih dekat dengan teman-teman mereka, yaitu 89 persen mengatakan bahwa hal tersebut meningkatkan persahabatan mereka.
TELEGRAPH I ARBAIYAH SATRIANI
Terpopuler :
Dahlan Iskan Angkat Deputi Menteri Berusia Muda
Bikin RTV, Bisnis Peter Sondakh Kian Menggurita
Samsung Harus Bayar Denda ke Apple Rp 1,4 Triliun
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.