Jakarta, Sering bekerja duduk, membungkuk, dan mengangkat beban berat bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf terjepit. Jangan dibiarkan, karena bila telanjur parah saraf terjepit bisa menyebabkan kelumpuhan. Lalu bagaimana pengobatannya?
Saraf kejepit dalam ilmu kedokteran dikenal dengan istilah Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu kondisi di mana bantalan tulang belakang mengalami robekan cincin annulus fibrosus yang mengakibatkan nucleus pulposus (bagian tengah bantalan) menonjol keluar.
dr Muki Partono, SpOT menjelaskan HNP secara umum disebabkan oleh hukum wear and tear. Risiko penyakit ini meningkat pada orang-orang dengan aktivitas banyak duduk, membungkuk, dan mengangkat beban berat. Seseorang dengan posisi tidur miring ke kanan atau ke kiri juga akan mengalami tekanan meningkat tiga kali lipat. Selain itu, ada juga faktor genetik seperti seseorang yang mengalami kekurangan protein prostaglandin.
"Robekan disc akan mengakibatkan terjadinya reaksi peradangan yg mengakibatkan nyeri yang hebat, walaupun tidak ada penekanan pada akar saraf tulang belakang. Gejala lain adalah kelainan pada saraf sensorik seperti rasa kebal, kesemutan, panas, gatal, atau tingkat refleks yang menurun," jelas dr Muki, dokter bedah ortopedi dari RS Puri Indah, seperti dikutip detikHealth dari situs pribadinya, Jumat (2/5/2014).
Menurut dr Muki, pada umumnya kasus HNP tidak memerlukan tindakan operasi. Sebanyak 73 persen kasus dapat dikendalikan setelah 12 minggu melakukan pengobatan dan fisioterapi.
Perawatan- perawatan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Obat nyeri seperti NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dapat digunakan pada kasus nyeri pinggang kronik, namun bisa menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan gastrointestinal.Next
(
mer/vit)