Singapura, Saat memutuskan untuk melakukan operasi transplantasi hati, khususnya dengan donor hidup, maka ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.
"Yang pasti pasien harus mencari dulu donornya, kami dari pidak tenaga medis tidak punya wewenang untuk itu. 75 persen pasien biasanya memilih anggota keluarga, memang itu lebih baik," ujar Dr Lee Kang Hoe, Respiratory Physician & Intensivist, Asian American Liver Centre.
Hal tersebut diungkapkannya saat berbincang dengan detikHealth di Gleneagles Hospital, Singapura, dan ditulis Minggu (18/5/2014).
Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan dan wawancara baik bagi penerima maupun pendonor. Keduanya harus paham betul mengenai proses transplantasi ini, termasuk risiko dan pendonor mau melakukannya dengan sukarela.
"Kalau dari sisi medis, yang pasti akan dilakukan pemeriksaan hati, cek darah, elektrokardiogram dan sinar X dada. Hati harus sehat dan ukurannya pas dengan si penerima. Tak harus sama 100 persen, yang penting suitable," pungkas Dr Lee.
Proses pemeriksaan yang juga melibatkan Transplant Ethics Committee, Ministry of Health's Human Organ Transplant Act di Singapura dinilai Dr Lee cukup ketat. "25-30 persen pengajuan ditolak karena berbagai alasan," lanjutnya.
Setelah disetujui, keduanya akan melakukan persiapan operasi dan dioperasi bersamaan. Pasca operasi, masih akan dilakukan evaluasi dan pemeriksaan secara rutin. Yang pasti, lama proses pemulihan di rumah sakit bergantung pada perkembangan masing-masing individu.
"Ingat juga, hati itu kalau habis didonorkan sebagian akan tumbuh lagi. Jadi pendonor jangan khawatir akan kehilangan hatinya. Paling tidak sekitar 1-3 bulan kemudian," papar Dr Lee.
(ajg/up)