Pages

Senin, 07 April 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Tired of the winter?

Plan a last minute trip to Miami. Beautiful beaches. Energetic nightlife. Sunshine. Palm trees. Find a great hotel deal for a mini getaway in Miami today!
From our sponsors
PB IDI Bantah Lamban Tangani Pengeroyokan Dokter
Apr 7th 2014, 12:10

PENGURUS Besar Ikatan Doter Indonesia (PB) IDI membantah jika pihaknya lambat dalam penanganan kasus pengeroyokan dokter Achmad Aries Fatoni oleh oknum TNI-AU.  Lantaran baru sekarang ini, kasus tersebut di-blow up. Padahal kasus tersebut terjadi pada awal Maret 2014.
 
"Bukan, ini bukan tidak cepat atau lambat bergerak. Kami kan melihat kasus ini dulu, mendalaminya, mengumpulkan informasi, kemudian menjalan hubungan institusi militer tempat Dr. Arief Fatoni bekerja. Bahwa ia dokter 'iya', tapi ia punya institusi tempat dia bekerja. Makanya, baru bisa sekarang," kata Dr. Zaenal Abidin MH, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam jumpa pers di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Senin, (7/4/2014)
 
Ia menambahkan, atas pengeroyokan yang terjadi, kami ingin TNI-AU melihat hal ini persoalan yang serius. Pihaknya juga berharap kasus tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Pasalnya, apa yang sudah dikerjakan oleh dokter Arief fatoni sudah sesuai dengan SOP dan pemberiaan pemeriksaan kesehatan.
 
Hal senada juga disampaikan Soemardoko Tjokrowidekdo, Ketua umum perhimpunan dokter spesialis penerbangan. Dia menerangkan bahwa keputusan yang diambil Dr Arief Fatoni sudah sesuai standar profesi. Bila kenyataan itu disembunyikan agar Lettu Dika bisa tetap menjalani pendidikan siswa calon instruktur penerbang, hal itu malah merugikan dirinya sendiri dan TNI Angkatan Udara sebagai institusinya.
 
"Kalau seseorang sudah mengalami jantung, baru diatas diatas 10.000 feet, ia akan kekurangan oksigen di sel tubuh dan jaringan. Dalam kondisi ini fungsi tubuh tubuh menurun, sedangkan dalam menerbangkan pesawat untuk menyelamatkan diri ataupun mengendalikan itu hanya diperlukan persekian detik. Dia kan menjalnai pendidikan ini untuk menjadi instruktur para pilot yang tidak terbiasa berenang. Jadi secara fisik harus lebih kuat dibanding dengan siswanya. Jadi sudah bisa kebayang kan, kalau jantung sudah mengalami kelainan dan terus dipaksakan untuk terbang, akan membahayakan dirinya sendiri. Dan pesawat yang dikendarai berisiko jatuh," terangnya.
 
Seperti diketahui, Dr. Achmad Arief Fatoni, mengalami pengeroyokan hari Kamis 13 Maret 2014 oleh siswa sekolah instruktur penerbangan. Diduga pengeroyokan tersebut terjadi lantaran dokter Arief dinilai telah menghambat karier dan keahlian Lettu Dika dengan memberikan diagnosis kelainan jantung.
 
(ren)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions