Illinois,AS, Seorang pasien seharusnya memang berada di rumah sakit. Apalagi jika penyakitnya merupakan penyakit menular berbahaya sepeerti tuberkulosis. Bukan tak mungkin ia harus dikarantina untuk mendapatkan pengobatan sekaligus mencegah penyakit tersebut tidak menular ke orang lain.
Christian Mbemda Ibanda dari Champaign, Illinois, merupakan salah satu pasien TB aktif. Ia didiagnosis Maret lalu, dan diberikan perintah untuk tidak boleh keluar rumah selama enam pekan. Yang harus dilakukannya hanyalah menunggu petugas dari departemen kesehatan yang akan memberikan obat dan perawatan kepadanya.
"Akan tetapi begitu kami sampai di sana, ternyata ia tidak ada," papar Julie Pryde, Public Health District Administrator untuk daerah Champaign-Urbana, seperti dikutip dari Reuters dan ditulis Senin (14/4/2014).
Setelah dikontak melalui telepon, Pryde mengatakan bahwa Ibanda keluar rumah untuk belanja. Padahal tindakan tersebut sangat berisiko menularkan penyakitnya kepada orang lain. Lain waktu, Pryde juga menemukan wanita dan anak berusia 5 tahun yang menginap di rumah Ibanda.
"Padahal TB aktif bisa disembuhkan dengan pengobatan teratur. Ia hanya butuh menjalani karantina selama 6 minggu lalu risiko penularan pun akan hilang," papar Pryde lagi.
Department of Public Health Champaign-Urbana pun akhirnya melaporkan tingkah Ibdanda ke pengadilan. Hakim pun memutuskan agar Ibanda menjadi tahanan rumah dan diharuskan memakai gelang kaki elektronik sehingga ia tidak akan bisa keluar dari rumah.
Kasus TB aktif sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2009. Pryde menuturkan kala itu sang pasien menurut untuk dikarantina selama enam minggu. Setelah terapi selama satu tahun, pasien tersebut pun akhirnya sembuh.
(vta/vta)