Jakarta, Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia, saat ini masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah pendarahan yang tidak bisa berhenti saat proses melahirkan. Nah, untuk membuat rahim lunak, maka induksi dilakukan. Apa saja induksi yang bisa jadi pilihan?
dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, M.Kes, obstetri ginekologi di MRCCC Siloam Hospital Semanggi, itu menjelaskan salah satu penyebab pendarahan yang paling umum adalah kegagalan rahim berkontraksi secara normal saat proses persalinan. Maka dari itu terkadang dibutuhkan tindakan induksi persalinan, untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan.
Ia menambahkan bahwa induksi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan cara operatif (tindakan) atau menggunakan obat-obatan. Induksi dengan cara tindakan antara lain dengan melepas kulit ketuban dari bagian bawah rahim (stripping), pemecahan kulit ketuban (amniotomi), rangsangan pada puting susu, stimulasi listrik, pemberian bahan bahan ke dalam rahim atau anus, dan hubungan seksual.
"Kalau striping itu dokter masukin tangannya ke dinding rahim seperti dicolok, amniotomi itu ketubannya dipecah biar kepala bayi turun ke bawah. Rangsangan pada puting susu akan membuat hormon oksitosin keluar secara alami, kalau cara stimulasi listri agak jarang dipakai karena agak ekstrem. Pemberian bahan-bahan itu ada obat-obatan tertentu yang dimasukkan ke dalam rahim atau anus," kata dr Ardiansjah saat hadir dalam acara 'SOHO #BetterU: Peran Oksitoksin dalam Induksi Persalinan,' di Royal Kuningan Hotel Rosewood 1 & 2, Jl. Kuningan Persada Kav.2 Setiabudi, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Satu cara induksi yang masih belum banyak diketahui oleh orang-orang, adalah dengan hubungan seksual. Berhubungan seksual dengan pasangan ternyata mampu membantu proses persalinan. dr Ardiansjah pun menyarakan kepada ibu hamil, untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya ketika memasuki semester 3 masa kehamilan. Karena sperma pada pria, bisa membantu menimbulkan kontraksi.
Dalam kesempatan itu dia memaparkan kematian ibu yang sering terjadi disebabkan karena rahim yang gagal kontraksi. Hal tersebut menyebabkan pendarahan yang tidak berhenti, karena darah keluar seperti keran. Pada ibu yang akan melahirkan, induksi umumnya dilakukan dengan pematangan mulut rahim.
"Dimatangkan artinya dibikin lunak. Kalau ada kontraksi dari puncak rahim, sudah harus lunak mulut rahimnya. Kalau tidak lunak maka tidak akan turun bayinya," kata dr Ardiansjah.
(vta/vta)