London, Barang-barang kuno bukan sekadar saksi sejarah. Namun dari barang-barang bisa diambil aneka pelajaran. Salah satu hal yang bisa dilakukan sembari menatap dan mengamati benda-benda kuno adalah mendiskusikan topik tentang seks. Bagaimana caranya?
Seksualitas tidak selalu tentang segala hal yang berhubungan dengan erotisme. Sebab ada pendidikan tentang seksualitas yang memberikan pemahaman pada para generasi muda agar tidak sembarangan melakukan hubungan seks, lantaran ada berbagai bahaya kesehatan dan risiko lain yang mengintai.
Falkultas Seni dan Sejarah University of Exeter-lah yang memberikan pendidikan seks kepada para remaja melalui artefak kuno. Menggunakan sabuk kesucian dan jimat Romawi yang tersimpan di museum, para remaja diberikan pendidikan seks. Remaja yang mendapatkan pendidikan seks ini adalah yang berusia 14 hingga 19 tahun.
Mulanya pendidikan seks dengan menggunakan artefak kuno dikembangkan oleh sekelompok siswa dari Exeter College. Mereka menggunakan objek kuno sebagai ilustrasi untuk mengeksplorasi hal-hal seputar seksualitas. Para akademisi mendukung kegiatan ini dan menganggap kegiatan tersebut merupakan 'lingkungan yang aman' bagi para anak muda untuk membahas hal-hal seputar seksualitas yang memang telah ada sejak zaman dulu.
Dari artefak kuno yang memberikan gambaran terkait kegiatan seks, para remaja akan mendapat pemahaman bahwa ada perubahan terkait praktik seksual sepanjang sejarah. Hal-hal semacam itu bisa memberikan peluang kepada para remaja untuk menyampaikan pandangan dan perhatian mereka terkait seksualitas.
Agar remaja yang terlibat dalam diskusi tidak salah kaprah dalam memahami seksualitas, profesor sejarah dari Exeter, Kate Fisher, bergabung dalam diskusi tersebut. Pengamat seni pun turut dilibatkan. "Artefak dari budaya kuno mampu menjadi stimulus, namun sekaligus juga memberi jarak yang aman bagi para remaja untuk mendiskusikan subjek yang sensitif tanpa rasa malu," papar Prof Fisher seperti dikutip dari BBC, Minggu (13/4/2014).
'Jarak yang aman' itu diperoleh karena sebenarnya para remaja juga membicarakan sejarah. Dengan demikian pendidikan seks yang didapat tidak menjadikan diri mereka sendiri sebagai sorotan, melainkan melihat budaya secara lebih luas.Next
(
vit/up)