Pages

Sabtu, 05 April 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Jangan Sembarangan Minum Obat Campuran Herbal dan Kimia!
Apr 5th 2014, 11:00, by Aditya Eka Prawira

Liputan6.com, Jakarta Demi mempercepat penyembuhan, tak jarang kita menggabungkan pemakaian obat entah dua-duanya obat berbahan kimia sintentik atau herbal, atau obat berbahan kimia sintetik digabung dengan obat herbal. Parahnya, tidak semua obat kimia sintetik cocok bila dikombinasi dengan obat herbal.

Demikian disampaikan Kepala Poliklinik Komplementer Alternatif RSU dr. Soetomo, Surabaya, dr. Arijanto Jonosewoyo, Sp. PD dalam acara 'The 1st Health Natural Wellnes Symposium' di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/4/2014)

"Misalnya saja, ada orang beranggapan bahwa mengonsumsi statin bersamaan dengan obat herbal hasilnya lebih bagus. Tapi, penelitian tidak menyebutkan hal itu," ujar Arijanto menjelaskan.

Arijanto mengatakan, penelitian menunjukan, konsumsi obat herbal secara bersamaan dengan statin menghasilkan efek yang buruk.

"Justru hasilnya akan lebih baik, jika obat herbal tidak dikonsumsi secara bersamaan dengan statin," katanya menambahkan.

Mengapa demikian? Karena, di dalam obat herbal, ada tanin yang mengikat zat aktif dari obat-obat statin tersebut, sehingga tidak akan bekerja maksimal.

Maka itu, untuk menyiasatinya, Arijanto menganjurkan, konsumsi obat herbal di pagi hari dan statin di malam hari. Ini dilakukan, agar keduanya tidak saling bertemu. Demikian juga bila digabungkan dengan segelas jus.

Contoh lain, misalnya pada kasus hipertensi. Disarankan agar tidak mengonsumsi amlodipine bersamaan dengan jus jeruk, apel, dan anggur. Demikian juga dengan obat penurun kolesterol seperti statin. Jangan dikombinasi dengan makanan atau obat lain.

"Karena, obat-obatan dan jus ini akan bekerja di reseptor yang sama, sehingga khasiat dari keduanya tidak akan didapat," kata Arijanto.

Kalau hendak menggunakan bahan alami untuk mengatasi hipertensi seperti misalnya memanfaatkan buah belimbing yang dibuat jus, perhatian satu hal. Tidak semua pasien darah tinggi boleh mengonsumsi. Harus dilihat dulu jenis darah tinggi yang diderita si pasien.

"Kalau darah tingginya tergolong primer, itu tidak akan menjadi masalah. Tapi, kalau darah tinggi tergolong sekunder, justru akan memperberat kerusakan ginjal," kata Arijanto menerangkan.

Darah tinggi sekunder adalah menaiknya tekanan darah secara tidak normal akibat adanya penyakit lain, yaitu gangguan ginjal.

Maka itu, saat pasien memutuskan untuk menggunakan obat herbal, ada baiknya menanyakannya dulu kepada dokter. Karena dokter akan memberitahu, apa saja jenis obat herbal yang cocok dikonsumsi oleh si pasien.

(Abd)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
Obat.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions