Jakarta, Bagi penyandang penyakit kronis seperti diabetes, Pastinya tetap ingin menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Memang dibolehkan bagi para diabetesi untuk berpuasa. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Seperti penuturan dr Herry Nursetiyanto SpPD, FINASIM, sebaiknya pasien diabetes sebulan sebelum bulan puasa tiba kontrol ke dokter. Tak lupa lakukan pemeriksaan darah, pengaturan obat, pola makan, dan aktivitas fisik. Sebab, dampak puasa pada diabetesi bisa menurunkan kadar gula darah yang merangsang mekanisme tubuh.
Akibatnya rentan terjadi hipoglikemi (kadar gula darah sangat rendah). Jika dokter sudah memperbolehkan berpuasa, seminggu pertama puasa lakukan pengecekan gula darah puasa sekitar pukul 8 atau 9 pagi.
"Kalau hasilnya kurang dari 60mg/dl atau di atas 300 mg/dl maka stop puasanya karena berarti gula darahnya nggak stabil, nanti bisa makin tinggi atau turun, akibatnya malah fatal," kata dr Herry beberapa waktu lalu dan ditulis pada Jumat (11/7/2014).
Dijelaskan dr Herry, ada beberapa kelompok penyandang diabetes yang umumnya dibolehkan berpuasa yaitu kelompok I yakni pasien dengan gula darah terkontrol hanya dengan diet dan latihan jasmani, kadar gula darah puasa di bawah 110 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah puasa di bawah 160 mg/dl.
Kemudian, kelompok 2a di mana pasien hanya mengonsumsi satu obat oral di pagi hari. Saat puasa waktu minum obat digeser saat sore. Lalu, kelompok 2b yaitu pasien yang mengonsumsi obat oral dua kali. Saat puasa waktu minum obat diubah menjadi sahur dan sore saat berbuka.
Terakhir, kelompok 3. Pasien yang menggunakan suntik insulin satu kali dengan kadar gula darah puasa rata-rata 150 mg/dl. Saat puasa, insulin disuntikkan malam saat berbuka atau dikurangi 20 persen.
"Kalau suntik insulinnya dua kali, digeser waktunya dilakukan saat buka dan malam ketika sahur, dosis dikurangi setengah. Tapi lihat dulu umur dan fungsi ginjal pasien. Selian itu, golongan 3C, pasien yang harus suntik insulin dan konsumsi obat oral boleh berpuasa," tambah dokter yang praktik di RS Puri Cinere tersebut.
(rdn/up)