Jakarta, Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di situs jejaring sosial, menurut bukti yang berkembang, memiliki tingkat konflik yang lebih banyak dalam hubungan mereka dan lebih mungkin untuk putus. Facebook dan Twitter disebut-sebut sebagai penyebab utamanya.
Temuan ini masih dianggap baru karena media sosial juga baru belakangan ini berkembang. Peneliti masih belum dapat memastikan penyebab pastinya namun saran dari peneliti sebaiknya berhati-hati ketika posting, searching, dan browsing online.
"Jika Anda sedang mencari melalui newsfeed, melihat hal-hal yang berkaitan dengan pasangan dan menemukan ada orang asing menarik yang menyukai atau berkomentar pada foto pasangan, Anda mungkin mulai bertanya-tanya, 'Siapakah orang ini?'" ujar Tara Marshall, psikolog di Universitas Brunel, London, dikutip dari ABC News Australia, Selasa (1/7/2014).
Contoh dari riset yang dilakukan oleh Marshall, orang-orang yang menghabiskan banyak waktu menganalisis halaman Facebook pasangannya melaporkan rasa kecemburuan dan ketidakpercayaan yang besar.
Studi lainnya menunjukkan orang-orang yang berlama-lama di halaman mantan mereka akhirnya memiliki waktu yang sulit untuk move on.
Masih belum jelas apakah orang yang sudah cemburu atau patah hati akan melakukan aktivitas tersebut atau menjadi pengguna Facebook aktif secara langsung menyebabkan perasaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh peneliti dari Amerika Serikat meneliti 200 pengguna aktif dalam sosial media Facebook dan 500 pengguna aktif dalam sosial media Twitter. Hasilnya pengguna yang lebih aktif dengan sosial medianya melaporkan lebih banyak konflik dan masalah dalam hubungan mereka.
Alasan utama penyebab konflik diantara lain seperti menambahkan mantan menjadi teman atau menghabiskan terlalu banyak waktu di internet sehingga mengorbankan waktu bersama.
"Hati-hati dengan apa yang Anda tulis di Facebook dan Twitter. Jika Anda khawatir terhadap sesuatu akan kembali mengenai Anda sebaiknya jangan tulis apapun. Jangan juga terjebak perangkap mencari informasi mantan, hal itu sangat adiktif," saran Marshall.
(up/up)
