TEMPO.CO, Jakarta - Kehilangan kesabaran dapat memicu serangan jantung bahkan saat dua jam setelah kemarahan mereda. Penelitian yang dipublikasikan secara online dalam European Heart Journal ini dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Dikutip dari Daily Mail, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Murray Mittleman, direktur Unit Penelitian Kardiovaskular Epidemiologi di Harvard Medical School ini menemukan bahwa dalam waktu dua jam setelah marah meledak, risiko seseorang terkena serangan jantung bisa meningkat hampir lima kali lipat (4,74 persen).
Sementara itu, dalam jeda waktu yang sama, risiko stroke juga meningkat lebih dari tiga kali lipat (3,62 persen) dan risiko denyut jantung tidak teratur juga meningkat dibandingkan dengan waktu lain ketika mereka tidak marah.
Para peneliti menemukan bahwa risiko ini akan semakin meningkat lagi jika seseorang sudah memiliki riwayat jantung atau lebih sering marah.
"Meskipun risiko mengalami serangan jantung saat kemarahan cenderung lebih rendah, nyatanya risiko ini dapat terakumulasi untuk orang yang sering marah," kata Dr Elizabeth Mostofsky, salah satu peneliti.
Orang yang secara teratur kehilangan kesabaran mereka adalah orang yang paling berisiko terkena penyakit ini, seperti halnya orang yang memang sudah memiliki penyakit jantung. Ini menunjukkan bahwa efek kemarahan bisa terjadi secara instan.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Kelebihan Protein Berbahaya Bagi Manula
Gaya Mini dan Boots Hitam Trie Utami
Miss Indonesia Dukung Pengadaan Bus Pariwisata
Pahami Kesuksesan Dalam The Lost Secret of Success
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.