SBY (Foto: Dok Okezone) DI banyak kesempatan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlihat mengenakan busana batik. Tak hanya SBY yang tak bisa dipisahkan dari batik, Ani Yudhoyono pun demikian, terutama dalam acara kenegaraan.
Kecintaan SBY dan Ani Yudhoyono terhadap batik ternyata memiliki cerita tersendiri. Alasannya, batik merupakan budaya asli Indonesia, juga sudah menjadi identitas bangsa Indonesia.
Ibarat seorang tenaga pemasaran, SBY pun mengaku bahwa dengan mengenakan busana batik, dirinya merasa ikut memasarkan batik. Ini berarti, dirinya bisa memberikan kontribusi dalam mengembangkan industri batik di Tanah Air.
"Mungkin rakyat Indonesia tahu saya sering menggunakan batik, baik itu batik lengan pendek, lengan panjang, selalu saya kenakan. Coraknya pun bermacam-macam dan berwarna-warni. Mungkin ada yang bilang, 'Ini bagus
untuk dipakai Pak SBY'. Nanti juga ada yang bilang, 'Itu kurang cocok untuk Pak SBY'. Itu ada sejarahnya," terangnya dalam sambutan di peresmian perluasan pabrik PT Sari Warna Tekstil milik PT Sritex di Desa Randusari, Kelurahan Randusari, Teras, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/3/2014).
Menurut SBY, hampir setiap hari melalui stafnya, selalu saja ada yang berpesan jika SBY dan Ani terlihat menawan bila mengenakan busana baik. Ini ketika akan menghadiri berbagai acara, baik pameran, ulang tahun baik di Jakarta maupun daerah, serta acara kenegaraan.
"Ketika ditanya kenapa alasannya, mereka menjawab biar menambah rezeki usaha kami. Katanya, biasanya setelah dipakai Presiden, pengrajin batik selalu mengatakan, 'Batik ini juga dipakai Presiden, lho'. Dengan
demikian, katanya, penjualan meningkat," jelas SBY disambut dengan tepukan tangan hadirin.
Menurut SBY, tidak menjadi persoalan bila harus sering mengenakan batik. Asalkan, katanya, ada kontribusi untuk kemajuan mengembangkan industri batik, yang sudah tentu akan semakin meningkatkan perekonomian
rakyatnya. Belum lagi, saat ini industri batik sudah sangat berkembang pesat. Sambil bergurau, SBY mengatakan bila saat ini dirinya tengah berada di wilayah pusat batik yang bisa dikatakan "Mbahnya Batik Indonesia", yakni Kota Solo.
"Dan, kota Solo sudah menempati hati dari banyak sekali konsumen batik, baik di negeri sendiri maupun di luar negeri. Dan, terpenting slogan 'Aku Cinta Tanah Air, Aku Cinta Batik' jangan hanya slogan. Slogannya
bagus, tapi lebih bagus lagi ya membeli. Jadi, jangan hanya cinta, tapi juga membeli dan dipakai," pungkasnya.
(nsa)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.