Pages

Senin, 17 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Jatuh dan Kehujanan, Nenek Ini Meninggal karena Ambulans Terlambat Datang
Mar 17th 2014, 05:45

Plymouth, Inggris, Seorang nenek terjatuh ketika sedang mengambil jemuran cuciannya saat turun hujan. Kejadian tersebut sebenarnya cukup umum. Lantai licin akibat hujan atau air sabun kerap menjadi penyebab seseorang jatuh ketika mengambil cucian. Akibatnya, hampir bisa dipastikan bahwa ada saja tulang yang retak atau patah. Namun nenek ini didiagnosis meninggal karena pneumonia.

Rachel Wilson (84) hendak mengambil jemuran cuciannya di belakang rumah ketika tiba-tiba hujan turun sangat deras. Karena lantai yang licin, ia pun terjatuh di halaman belakang rumahnya. Pinggulnya patah, dan ia pun tidak bisa bergerak.

"Aku mendengar suara keras orang terjatuh dari belakang, dan tiba-tiba ibu memanggilku dengan keras. Aku langsung berlari menghampirinya," papar Margaret, anak dari Rachel.

Karena dirasa pinggul ibunya patah, Margaret pun tidak berani memindahkan ibunya dengan tiba-tiba. Ia langung mengambil selimut, jaket, dan jas hujan untuk menutupi tubuh ibunya yang kehujanan dan kedinginan. Margaret pun tak lupa menghubungi bagian gawat darurat (Aid Call) untuk memanggil ambulans. Namun setelah ditunggu selama satu jam, ambulans tersebut belum juga datang.

"Aku ingat saat itu pukul 13.40. Aku menelepon ambulans karena aku tidak bisa memindahkan ibuku seorang diri. Namun hingga pukul 14.10 tidak ada ambulans yang datang," papar Margaret seperti dikutip dari Mirror, Senin (17/3/2014)

Pukul 14.15 datanglah seorang paramedis. Namun ternyata ia bukan berasal dari tenaga kesehatan di ambulans, sehingga yang bisa dilakukannya hanyalah menenangkan Rachel dan Margaret dengan suntikan morphin. Ambulans pun baru datang pada pukul 14.50. Banyaknya pasien dan akan kasus Rachel yang hanya jatuh pinggul membuat paramedis di ambulans kurang begitu menaruh perhatian. Akibatnya Rachel harus menunggu sambil hujan-hujanan di lantai yang dingin.

"Aku sangat kesal. Mereka terlalu banyak alasan. Sementara ibuku terbaring kedinginan dan kehujanan di lantai," ungkap Margaret.

Setelah ambulans datang, Rachel pun dibawa ke rumah sakit. Dua hari kemudian Rachel meninggal dunia. Dokter mengatakan bahwa penumonia atau radang paru-paru akibat kehujanan merupakan penyebab utama kematian Rachel. Daniel Thorogood dari South West Ambulance Service yang melayani Rachel dan Margaret hari itu, menjelaskan bahwa pada hari itu, terdapat banyak sekali kasus yang lebih darurat daripada Rachel.

"Ada anak dengan asma umur 11 tahun mengalami sesak napas hebat yang tak bisa diredakan dengan inhaler. Sementara itu sesudahnya ada kakek berusia 86 tahun yang mengalami serangan jantung mendadak," papar Daniel.

Untuk itu, Daniel pun meminta maaf kepada keluarga besar Rachel dan Margaret. Sementara ini, kasusnya sedang didalami oleh kepolisian Inggris. Meski penyebab kematian Rachel ditulis sebagai 'kecelakaan kerja' kini polisi sedang menyelidiki apakah tedapat kelalaian dalam manajemen waktu dari South West Ambulance Service.

(vit/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
124539_133477930.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions