Liputan6.com, Jakarta Nasib nahas yang menimpa Iqbal Saputra, bocah berusia 3,5 tahun ini merupakan contoh kasus eksploitasi anak. Bocah ini sempat diculik dan mendapatkan perlakuan kasar dari seorang pria yang mengaku merasa sakit hati karena ibu Iqbal, Iis. Ternyata, kasus Iqbal mendapat perhatian dari sesama anak jalanan yang tak ingin mendapat perlakuan serupa.
"Saya tidak mau seperti Iqbal. Saya hanya mengamen untuk makan. Saya sebenarnya takut kalau nanti begitu juga," kata Nurul (11) yang ditemui Tim Health Liputan6.com di sekitaran Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Nurul berharap kehidupannya bisa lebih baik lagi, "Kalau uang saya cukup juga tidak akan ngamen lagi. Tetapi kan belum ada biayanya, saya pernah sekolah tapi tidak ada biaya jadi ya tidak sekolah lagi. Maulah bisa hidup lebih baik lagi," kata Nurul.
Tidak hanya Nurul, Ati juga berharap kejadian yang menimpa Iqbal tidak dialami juga olehnya. "Itu jahat, saya tidak mau seperti itu. Saya kalau ada yang ngajak atau maksa, ya saya lawan. Harus lebih galak dari mereka, kalau tidak bisa dipalakin terus," kata Ati (19).
Untuk mencegah kisah miris seperti yang dialami Iqbal, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) berharap semua pihak bisa bekerja lebih optimal mengatasi permasalahan anak jalanan.
"Kasus Iqbal ini bukan satu-satunya. Anak jalanan itu rentan sekali mengalami kekerasan baik fisik maupun seksual. Yang terjadi di jalanan bisa jadi akan lebih banyak lagi yang seperti Iqbal kalau semua pihak tidak bersama-sama mencari solusi untuk mereka," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.
(Melly Febrida)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.