Indiana, Sindrom pernapasan akut yang tengah menjadi bahan perbincangan dunia, MERS, tersebar juga hingga ke Amerika. Modusnya hampir sama dengan beberapa kasus sebelumnya, yaitu korban membawa virus korona setelah bepergian ke Arab Saudi.
Menurut keterangan CDC, kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pertama di Amerika itu menimpa seorang pria asal Indiana yang baru-baru ini berkunjung ke Saudi Arabia untuk memberikan layanan kesehatan.
Pada tanggal 24 April 2014, pria yang berprofesi sebagai provider layanan kesehatan itu terbang dari Riyadh dan transit di London lalu ke Chicago. Setelah itu ia mengendarai bis ke Indiana. Indiana State Department of Health melaporkan pria ini mulai memperlihatkan gejala seperti sesak napas, batuk-batuk dan demam tiga hari kemudian.
Lalu pasien dilarikan ke ICU Community Hospital di Munster, Indiana pada tanggal 28 April dan barulah ketahuan bila pria ini terjangkit MERS. Saat ini pasien tersebut telah diisolasi dan berada dalam kondisi yang stabil.
"Ia harus diberi oksigen tapi tidak membutuhkan ventilator. Akan tetapi virusnya berisiko sangat rendah untuk bisa menyebar karena selama ini MERS memang tidak mudah menular dari satu orang ke orang lainnya," tutur Dr Anne Schuchat dari US Public Health Service seperti dikutip dari CNN, Minggu (4/5/2014).
Tindak lanjutnya, CDC dan Indiana State Department of Health kini tengah membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki kasus ini.
"Namun baik CDC, IDPH (Illinois Department of Public Health) dan CDPH (Chicago Department of Public Health) sejauh ini tidak menduga seluruh penumpang yang berada dalam satu penerbangan atau di bis yang sama dengan si pasien akan berisiko karena tampaknya tak ada kontak langsung di antara mereka," ungkap Dr Lamar Hasbrouck, direktur IDPH.Next
(
lil/vit)