Pages

Minggu, 25 Mei 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Ortu Sebaiknya Batasi Akses Internet pada Anak
May 25th 2014, 08:00, by Gabriel Abdi

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Wanda Anastasia mengatakan orangtua perlu membatasi akses internet anak untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin muncul, serta harus bijak dalam memberikan fasilitas ponsel.

"Orangtua dapat memasang perangkat lunak tertentu untuk memfilter akses internet melalui ponsel anak. Pemberian fasilitas ponsel juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, dan usia anak," kata Wanda Anastasia di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/5/2014).

Psikolog Klinik Pela 9 itu mengatakan orangtua juga harus mempertimbangkan apakah anak sudah memiliki tanggung jawab dan pengendalian diri saat memutuskan untuk memberikan fasilitas ponsel yang bisa mengakses internet.

Menurut Wanda, pemblokiran situs pornografi dan penyimpangan seksual memang perlu dilakukan. Namun, yang tidak kalah penting adalah adanya pengendalian diri dari pribadi masing-masing.

"Pengendalian diri terbentuk melalui hubungan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua serta penanaman moral dan nilai sejak dini. Anak yang memiliki moral dan nilai yang kuat akan mampu mengendalikan atau membentengi diri dari pengaruh negatif internet," tuturnya.

Wanda mengatakan pembinaan hubungan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua juga akan memberikan pengaruh terhadap anak.

"Anak yang berasal dari kehidupan keluarga yang baik akan dapat menyaring atau mendiskusikan semua yang dia lihat di internet dengan orang tua yang menjadi panutan," katanya.

Kekerasan dan perilaku menyimpang terhadap anak menjadi hal yang banyak diberitakan media massa belakangan ini. Salah satu yang menjadi perhatian publik adalah kekerasan seksual terhadap murid taman kanak-kanak di Jakarta International School (JIS) oleh beberapa petugas kebersihan di sekolah itu.

Bagaikan fenomena gunung es, kejadian di JIS itu seolah menjadi pemicu terungkapnya kasus serupa. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyebutkan bahwa pengaduan kekerasan terhadap anak meningkat setelah kasus JIS.

;

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions