PUASA telah memasuki pekan ketiga. Ada anggapan bahwa tubuh justru bertambah lemas semakin lama puasa. Benarkah demikian?
Menurut dokter gizi Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, hal itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, tubuh lemas saat puasa biasanya karena pola makan tidak benar.
"Mungkin pola makannya tidak sesuai dengan kebutuhan. Frekuensi makan saat puasa kan berkurang, tapi tidak menambah porsinya, yah itu jadi semakin lemas," katanya saat ditemui Okezone di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. (Baca: Hebatnya Hati, Jadikan Tubuh Sanggup Beraktivitas saat Puasa)
Seharusnya, imbuh dr Fiastuti, tiga pekan menjalani puasa tidak mengurangi kebugaran seseorang. Pasalnya, tubuh sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan puasa.
"Justru tubuh semakin bisa beradaptasi dengan kebiasaan puasa. Kalau di awal puasa, yang biasanya makan tiga kali, berubah jadi tiga kali dengan jarak 14 jam sehingga kemungkinan kadar gulanya drop. Tapi, pada saat pertengahan puasa, tubuh menyesuaikan," terangnya.
Meski begitu, dr Fiastuti menyarankan tetap tidak lupa makan sahur. Pasalnya, sahur bisa memengaruhi kuat atau tidaknya seseorang dalam menjalani puasa. (Baca: Cegah Bau Mulut saat Puasa, Makanlah Buah)
"Tidak boleh malas sahur. Biasanya, yang tidak sahur pasti akan lemas keesokan hari. Sahur juga harus dengan makanan lengkap," tutupnya. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
