Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti mengaku sangat sulit mencari tahu penyebab kematian di Indonesia. Pasalnya, hanya 20 persen masyarakat yang meninggal di Fasilitas Kesehatan seperti rumah sakit dan sisanya meninggal di luar fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit dan klinik tanpa keterangan.
"Sulitnya untuk mengetahui penyebab kematian itu bisa berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mendata penyebab kematian," kata Wamenkes, ditulis Rabu, 22 Juli 2014.
Masalahnya, pencatatan atau registrasi kematian ini dilatar belakangi oleh adanya peraturan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kesehatan (Menkes) No 15 tahun 2010 dan Nomor 162/Menkes/PB/I/2010 tentang Pelaporan kematian dan penyebab kematian sehingga memengaruhi data nantinya.
"Pemerintah sudah melakukan upaya dengan melakukan sistem registrasi di 128 kecamatan yang diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi dan mencari tahu penyebab kematian. Tapi ini semua terkendala pelaporan kematian," jelasnya.
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.