PERNAHKAH Anda mengalami kesulitan untuk kencing belakangan ini? Bila iya, mungkin Anda sedang mengalami penyakit pembesaran prostat. Apakah itu?
Ya, penyakit pembesaran prostat sudah diketahui lama merupakan penyebab seseorang mengalami kesulitan untuk kencing. Meski begitu, tak banyak yang belum mengerti dan mengenal apa itu penyakit pembesaran prostat. Karena itu, tak ada salahnya kita mengetahui penyakit pembesaran prostat
Lantas, apa itu sebenarnya penyakit pembesaran prostat?
"Pembesaran prostata itu, penyakit yang biasanya menyerang orang di atas 50 tahun dan dikarenakan prostat yang ada dalam tubuhnya membesar. Prostat sendiri adalah suatu kelenjar yang hanya dimiliki pria dan terletak di bawah atau di leher kandung kencing. Aliran air kencing akan keluar melalui saluran air kencing (urethra) yang terletak di dalam kelenjar prostat dan terus ke dalam alat kelamin pria. Bila terjadi pembesaran kelenjar prostat, biasanya urethra di dalam prostat akan menyempit yang berakibat sulitnya mengeluarkan air kencing," kata Dr. Gideon Tampubolon, SpU, Ahli Bedah Saluran Kemih RS. Primere Bintaro saat ditemui Okezone di Gedung Annex RS. Primere Bintaro, Tangerang, baru-baru ini.
Dalam jenisnya, lanjut Dr. Gideon, ada dua jenis pembesaran kelenjar prostat, yaitu pembesaran prostat jinak dan pembesaran prostat ganas atau kanker prostat. Dan umumnya, jenis pembesaran prostat yang ditemukan di masyarakat ialah pembesaran prostat jinak.
"Pembesaran prostat ada yang jinak dan ada yang ganas. Di Indonesia lebih banyak pembesaran jinak. Kalau kanker lebih banyak orang kulit putih dan Afrika ketimbang Asia. Kenapa? Diduga karena orang Asia itu banyak mengonsumsi kacang kedelai, tahu tempe, dan kecap. Semua itu bagus untuk kesehatan prostat. Sedangkan orang kulit putih dan Afrika mungkin karena mereka tidak tahu akan hal itu," imbuhnya.
Meski begitu, bukan berarti masyarakat Indonesita tak memiliki risiko untuk mengalami kanker prostat. Sebab, risiko untuk orang mengalami kanker prostat akan meningkat secara otomatis seiring bertambahnya usia. Jadi, kalau berharap ingin hidup lebih lama dan jauh dari risiko kanker ini, setidaknya setiap orang harus menjalani gaya hidup sehat, ucap Dr. Gideon.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.