PENYAKIT ginjal kronik jadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal itu karena pengobatan penyakit ini banyak menyerap biaya asuransi kesehatan.
Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes selaku Direktur Pengandalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI menjelaskan bahwa hemodialisis yang merupakan pengobatan penyakit ginjal, ialah jenis pengobatan yang paling banyak menyerap biaya kesehatan asuransi kesehatan.
"Bayangkan, 40 persen anggaran dari Askes, Jamkesda, Jamkesnas, itu diabiskan hemodialisis. Dan hemodialisis atau pengobatan ginjal ini merupakan penyerap biaya paling banyak dari pengobatan-pengobatan lain di asuransi kesehatan. Inilah alasan hemodialisis menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan," kata Ekowati Rahajeng di acara bertema Chronic Kidney Disease & Aging, di Auditorium Bintang Toedjoe, Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (16/3/2014)
"Kami tidak ingin sekedar mengobati saja. Tetapi kami juga ingin masyarakat bisa mencegah melalui faktor risiko penyakit ini," lanjutnya.
Menurut Ekowati, pencegahan penyakit ginjal kronik merupakan pengobatan terbaik dari penyakit ginjal. "Harus mengukur tekanan darah dengan rutin, dan juga memeriksakan gula dara secara teratur. Intinya, semua faktor risiko penyakit ini harus dihindari. Inilah cara terbaik mencegah penyakit ginjal kronik," tutupnya.
(tty)