London, Inggris, Apa yang dilakukan oleh Sarah Hope patut diacungi jempol. Untuk kepentingan dana amal, Sarah yang kakinya cedera pasca kecelakaan bus tetap bersemangat untuk ikut dalam lomba lari maraton. Seperti apa kisahnya?
Sarah, sang putri Pollyana (2), dan ibu Sarah, Elizabeth, dilaporkan sedang berada di halte bus London Selatan, ketika sebuah bus tingkat tiba-tiba datang dan menabrak mereka. Pollyana kehilangan satu kakinya, sementara Elizabeth meninggal. Sarah sendiri mengalami luka dan cedera cukup parah pada kakinya.
Pasca kejadian tersebut, Sarah dan saudari kembarnya, Victoria Bacon, mendirikan sebuah badan amal bernama Elizabeth's Legacy of Hope, yang diharapkan bisa aktif mendanai kaki palsu pasca amputasi untuk anak-anak di negara berkembang.
Badan amal ini didirikan setelah suami Sarah, Christopher, menulis kisah peristiwa tersebut di sebuah media. Ditemani oleh Victoria, Sarah akan ikut lari maraton di London. Dari keikutsertaannya ini, Sarah berharap bisa mengumpulkan uang untuk Elizabeth's Legacy of Hope.
"Ketika saya kehilangan ibu dan anak saya kehilangan kaki, semua itu berdampak pada seluruh anggota keluarga kami. Kami mencoba hidup senormal mungkin tapi sangat sulit," ungkap Sarah, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (21/3/2014).
Setiap 5 bulan sekali Pollyanna membutuhkan kaki palsu baru. Kondisi ini yang kemudian membuat Sarah, dibantu Victoria, kemudian tak ragu lagi berpartisipasi maraton meski merasakan adanya nyeri yang luar biasa karena kehilangan setengah otot betisnya dalam kecelakaan tersebut.
Walikota London, Boris Johnson, bahkan turut mengapresiasi tindakan Sarah. "Saya berharap yang terbaik untuk Sarah dan Victoria dalam aktivitas maraton mereka. Keberanian mereka, khususnya Pollyanna, sangat menginspirasi kami," tuturnya.
(ajg/vta)
